Wah, Ada Workshop Manajemen Organisasi Seni, Menarik Nih untuk Pengelola Sanggar
Workshop itu juga sebagai pengetahuan. Karena, selama ini, sanggar-sanggar belum mengetahui apa yang harus mereka lakukan.
Wah, Ada Workshop Manajemen Organisasi Seni, Menarik Nih
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sebanyak 45 orang mengikuti workshop managemen organisasi seni yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, di Hotel Odua Weston, Kamis (20/7).
Peserta workshop yang digelar 19-21 Juli itu dari perwakilan instansi dan sanggar dari kabupaten dan kota. Satu kabupaten hanya dua perwakilan. "Tujuan acara ini memberi pengetahuan kepada pengurus sanggar untuk lebih memahami bagaimana manajemen produksi seni," ujar ketua panitia, Rismala Isma,
Workshop itu juga sebagai pengetahuan. Karena, selama ini, sanggar-sanggar belum mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Maka dari itu, diberikan materi manajemen, sehingga pada kegiatan selanjutnya bisa mengemas kegiatan yang lebih baik.
Pemateri workshop di antaranya Plt Kepala Disbudpar Eka Feriani, Kasubdit Seni Rupa Kemendikbud, Pustanto, dosen S-2 ISI Padang Panjang, Asril Muchtar, Kepala Taman Budaya Provinsi Jambi, Didin Sirojudin.
Rismala berharap acara ini dapat berkelanjutan untuk karena seniman perlu mengetahui ilmu tentang managemen seni. "Ibaratnya sanggar seni saat ini mati segan hidup tak mau," katanya.
Sebab seni bisa menjadi penunjang pariwisata di daerah masing-masing. Jika seniman memoles dan mengemas sanggarnya maka kabupaten/ kota akan hidup kebudayaanya. Seharusnya pemerintah bukan memberi uang namun perhatian terhadap kabupaten/ Kota.
"Yang mendukung pemerintahan itu kebudayaan dan periwisata. Seperti Bali, banyak sanggar-sanggar yang hidup di sana sehingga memajukan daerahnya," ujarnya.
Ke depan, disbudpar akan membuat workshop seputar teknis artistik mencakup lighting, setting, make up, kostum dan sebagainya. "Banyak sanggar yang seadanya sehingga pertunjukannya pun apa adanya. Boleh mengemas budaya tapi jgn lupa pada akar budaya sendiri," pungkasnya. ari bidang industri, perhotelan, perbankan