Jawaban Pihak Angkasa Pura Terkait Insiden Penamparan
"Kami masih selidiki, karena tadi juga banyak orang, jadi masih cari tahu siapa petugasnya. Saat ini bandara juga sudah mulai kondusif," tandasnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa menghebohkan terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Manado pada Rabu (5/7/2017).
Diketahui dari rekaman video yang beredar di media sosial tampak adanya kericuhan di bandara tersebut.
Hal ini lantaran penumpang wanita dalam video tersebut enggan diperiksa oleh personel Aviation Security bandara.
Adapun kronologi kejadian tersebut bermula saat penumpang diminta melepas jam tangan.
Petugas bermaksud memasukkan jam tangan yang berbahan logam tersebut ke mesin X-Ray.
Namun ternyata wanita tersebut tak bersedia.
Dalam rekaman video tampak penumpang dan petugas bandara sempat beradu mulut hingga akhirnya wanita itu menampar petugas yang ada di hadapannya.
Menanggapi hal ini, Communication and Legal Section Head Angkasa Pura I, Yuristo Ardhi H mengonfirmasi kebenarannya.
Seperti dikutip Tribunnews, ia membenarkan wanita tersebut marah lantaran enggan jam tangannya diperiksa.
"Memang saat masuk pada pintu pemeriksaan kedua, semua logam harus di lepaskan, tapi ibu menolak dan marah-marah," ujar Yuristo.
Meski begitu, hingga saat ini Yuristo masih enggan membuka identitas petugas yang ditampar oleh wanita tersebut.
"Kami masih selidiki, karena tadi juga banyak orang, jadi masih cari tahu siapa petugasnya. Saat ini bandara juga sudah mulai kondusif," tandasnya.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya kemudian menyesalkan adanya kejadian ini.
"Menyayangkan sikap arogansi kepada petugas aviation security di Bandara Sam Ratulangi Manado," kata Budi Karya lewat akun twitter, @BudiKaryaS.
Lebih lanjut Budi mengatakan agar masalah ini bisa diusut tuntas lewat jalur hukum.
"Saya sudah minta agar segera lakukan upaya hukum," kata dia.
Insiden penamparan petugas bandara ini dianggap sebagai pelecehan terhadap institusi Aviation Security yang sedang melaksanakan tugas di area kerja.