Ini Strategi Multifinance Cetak Pertumbuhan Laba

Meski banyak pengamat memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya, beberapa sektor

Editor: Fifi Suryani
KONTAN/BAIHAKI

Direktur Utama Adira Dinamika Multi Finance Willy S Dharma mengatakan, untuk menjaga pertumbuhan laba tahun ini, Adira akan fokus menjaga rasio beban. Adira menurunkan cost to income ratio (CIR) dari sebelumnya 50,1% menjadi 48,4%. Penggunaan teknologi untuk merangsang pertumbuhan pembiayaan juga akan dilakukan.

Pada kuartal I 2017 lalu, anak usaha Bank Danamon ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 14,6% menjadi Rp 328 miliar. Salah satu sumber utama laba bersih adalah keberhasilan diversifikasi sumber pendanaan untuk memperoleh biaya pendanaan optimal. Strategi ini berhasil menurunkan beban bunga jadi 13%. 

Mempertahankan pendapatan bunga dan mengelola biaya kredit juga jadi strategi lainnya. Maklum, pada kuartal I lalu, pembiayaan Adira hanya tumbuh 5% menjadi Rp 7,3 triliun.

Direktur Pembiayaan Ritel BFI Finance Sutadi mengatakan, dalam menjaga kinerja yang baik ini, BFI akan fokus pembiayaan pada daerah yang pertumbuhan ekonominya positif dengan optimalisasi potensi bisnis dari cabang yang sudah ada. “Kami juga akan tambah 10 jaringan sampai 15 jaringan pemasaran baru,” ujarnya.

Efisiensi biaya juga akan dilakukan yang diikuti dengan optimalisasi peran teknologi melalui aplikasi BFI-ku.

Engelbert menambahkan, melihat permintaan mobil bekas dan mobil baru yang cukup menjanjikan, Clipan Finance akan  meningkatkan pembiayaan sektor ini sambil memperbesar pembiayaan multiguna. 

“Cabang akan kami tambah, terutama kantor pemasaran  pembiayaan mobil baru. Kebanyakan mereka masih menempel pada kantor pemasaran mobil bekas. Kami akan tambahkan 20 cabang–30 cabang lagi,” terangnya.

Sumber: Kontan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved