Pelanggan Keluhkan Air Macet dan Tagihan Tak Sesuai Ampere

Pelanggan PDAM Tirta Sakti Kerinci di Sungai Penuh, Popi mengeluhkan macetnya distribusi air bersih dari PDAM Tirta Sakti

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI/HENDRI DEDE PUTRA
PDAM Tirta Sakti Kerinci 

TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Pelanggan PDAM Tirta Sakti Kerinci di Sungai Penuh, Popi mengeluhkan macetnya distribusi air bersih dari PDAM Tirta Sakti Kerinci ke rumahnya. Ia sudah pernah komplain terkait permasalahan tersebut kepada pegawai PDAM Tirta Sakti Kerinci, lalu ia dianjurkan petugas PDAM pindah jalur ambil pipa yang lain dengan biaya yang telah ditetapkan.

"Kata petugas PDAM tidak ada pilihan lain selain itu, saya setuju asal air bisa masuk lancar ke rumah. Tapi kenyataannya masalah kembali macet," katanya kemarin (27/4).

Selain keluhan sering macetnya air PDAM Tirta Sakti di Kota Sungaipenuh, pelanggan PDAM di Sebukar, Kecamatan Setinjau Laut, Heni mengeluhkan membengkaknya tagihan PDAM milik kakaknya. Padahal rumah kakaknya dalam keadaan kosong, dia menilai salah catat petugas yang mencatat ampere PDAM.

"Coba lihat slip pembayaran dengan ampere yang berbeda, slip pembayaran pemakaian awal 1.615 sedangkan pemakaian akhir 1.618 jadi pemakaian sebulan 3 M3, padahal di amper 1.590, amper dak ado bujalan, rumah kakak tu kosong," jelasnya

Untuk itu pelanggan berharap jajaran managemen PDAM mengevaluasi kinerja petugas. Agar tak ada yang merasa dirugikan. "Kami minta PDAM berbenah, teliti," katanya.

Secara terpisah Direktur Teknik PDAM Tirta Sakti Kabupaten Kerinci Azwar Anas dikonfirmasi menjelaskan memang dalam dua hari terakhir ini PDAM di Sungaipenuh mati, karena hujan lebat dan membuat air keruh. "Namun untuk hari ini (kemarin) air sudah mulai mengalir ke rumah warga kembali, jika ada masalah lain nanti kita akan cek kelokasi melihat permasalahannya," katanya.

Terkait dengan membengkaknya tagihan warga, Azwar meminta para pelanggan untuk mencocokkan tagihan rekeningnya di komputer kantor PDAM cabang Sebukar, nanti petugas bisa mengkroscek ke lapangan.

"Jika tagihan tidak sesuai ampere, maka pelanggan yang telah membayar lebih, tagihan bisa digunakan untuk pembayaran bulan berikutnya. Bagi petugas pencatat ampere yang main tebak-tebakan, nanti jika terbukti akan diberi sanksi oleh atasan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved