Tak Mampu Sewa Ambulans, Aspin Sembunyikan Jenazah Bayinya dalam Tas
Aspin Ekwandi, warga Desa Sinar Bulan, Kecamatan Lungkang Kule, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, terpaksa menyembunyikan
Tidak kaku
Asisten Pratama Ombudsman RI Kantor Perwakilan Bengkulu, Irsan Hidayat, membenarkan kejadian ini dan telah melakukan verifikasi pada keluarga yang berduka.
Menurut dia, seharusnya kejadian semacam ini tidak terjadi jika rumah sakit bersikap fleksibel. Secara aturan, apa yang dilakukan pihak rumah sakit diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2012 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Namun, tidak semestinya rumah sakit bersikap kaku.
"Pergub ini ada banyak hal yang harus kami pertanyakan, termasuk pada manajemen rumah sakit. Bila mengacu Pergub memang dikenai biaya, namun pelayanan publik untuk masyarakat, khususnya warga miskin, tidak saklek dan kaku. Harus ada upaya alternatif," ujar Irsan.
Adapun alternatif tersebut, ia contohkan, pihak rumah sakit dapat berkoordinasi dengan lembaga sosial dan pengusaha yang banyak memiliki fasilitas ambulans gratis, termasuk partai politik.
"Inovasi ini akan kami dorong agar ada upaya alternatif. Jadi jangan hanya berpatokan pada Pergub dan harus ada uang sewa. Intinya pelayanan publik harus dikedepankan," kata dia.
Ombudsman akan melakukan koordinasi dengan DPRD, gubernur, dan manajemen rumah sakit untuk mengevaluasi persoalan yang merugikan masyarakat tersebut.
PenulisKontributor Bengkulu, Firmansyah
EditorBayu Galih
TAG:
ambulans
jenazah bayi dalam tas
Berita TerkaitAmbulans Milik RS Berbayar, Jasad Balita Terpaksa Diantar Pakai Mobil "Pick-up"
Kini Ada Ambulans Gratis "Si Cepat" untuk Gawat Darurat di Semarang
Tak Ada Ambulans, Desri Meninggal di Mobil Pikap
Ambulans dengan Sirene Meraung-raung Hilir Mudik di Bireuen Bawa Korban Gempa
Purwakarta Luncurkan Ambulans Khusus Ibu Lansia
KOMENTAR
Ada 4 komentar untuk artikel ini
Kompas.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Most Liked
Wawan Basuki Jumat, 14 April 2017 | 09:58
di kotaq tulungagung jawatimur...kalau pasien bpjs semua free...alias gratis!!!!!!cuma yg bayar makanan penunggu pasien,soalnya beli di warung....
(1) (0)
lelaki lelaki Jumat, 14 April 2017 | 18:21
iuran bpjs kami buat apa ya????????
(0) (0) Tanggapi Laporkan
Heriyanto Jumat, 14 April 2017 | 10:42
belum tahu yaa ?? bengkulu rumah sakitnya sama dengan hotel naik ambulance harus bayar mahal karena cepat sampai dan bebas hambatan sesuaikan ?? enggak pakai lama. saya sudah lama tinggal di bengkulu jadi enggak heran,.. jalan banyak lobangnya jadi ambulance bisa jadi alternatif transfortasi
(0) (0) Tanggapi Laporkan
Sony Naga Jumat, 14 April 2017 | 10:24
prihatin sekali....
(1) (0) Tanggapi Laporkan
Wawan Basuki Jumat, 14 April 2017 | 09:58
di kotaq tulungagung jawatimur...kalau pasien bpjs semua free...alias gratis!!!!!!cuma yg bayar makanan penunggu pasien,soalnya beli di warung....
(1) (0) Tanggapi Laporkan
TERKINI LAINNYA
TNI Gagalkan Penyelundupan Mobil dan Meja Biliar ke Timor Leste
REGIONAL
14/04/2017, 20:47 WIB