Kembalinya Anak dari Timor Leste yang "Diambil Paksa" TNI

Makam Alberto Muhammad ada di Timor Leste, tapi dia belum meninggal dunia. Dia masih bernyawa dan kini tinggal di Jawa Barat, Indonesia.

Editor: Rahimin
BBC
Alberto Muhammad menangis tersedu saat bertemu dengan kakaknya, Markita Ximenes, setelah terpisah selama 32 tahun. Markita adalah keluarga terdekat Alberto yang masih hidup di Timor Leste. 

bbc

Alberto Muhammad beserta istri dan anak-anaknya di Karawang, Jawa Barat. ()

Anak-anak yang hilang

Sebagian besar anak-anak Timor Leste, seperti Alberto, adalah bocah yang direkrut militer Indonesia untuk berperang melawan kelompok pro-kemerdekaan.

Anak-anak, dari usia enam tahun, ditugasi membawa persediaan logistik, memanggul amunisi, dan berperan sebagai pemandu di hutan-hutan Timor Leste

"Saya tidak benar-benar paham apa yang saya lakukan. Tapi, ketika saya bertambah dewasa, saya menyadari bahwa saya menyaksikan beberapa saudara saya dibunuh," ujarnya.

Ketika tiba saatnya bagi para prajurit di batalion yang merekrutnya untuk pulang ke Indonesia, salah satu serdadu hendak membawa Alberto turut serta dengan janji Alberto akan disekolahkan.

Alberto tidak ingin ikut. Namun, serdadu itu menyuruhnya naik ke kapal dan menjaga koper-koper mereka.

"Saya menunggu di kapal itu, menunggu kembali ke rumah. Saya tidak menyadari bahwa kapal itu meninggalkan pelabuhan dan menuju ke tengah laut," tutur Alberto.

Setibanya di Pulau Jawa, istri serdadu itu tidak senang dengan kehadiran Alberto karena mereka harus memberi makan satu anak lagi.

"Sang istri marah dan dia berkata kepada serdadu itu, 'Kamu tahu kan kita sudah punya banyak anak, lalu mengapa kamu membawanya ke sini'. Saya sangat sedih dan berkata, 'Jika ibu mengirim saya pulang, saya akan pergi'. Tapi dia tidak berkata apa-apa."

Kemudian Alberto kabur dan bekerja di proyek pembangunan untuk bisa bertahan hidup.

Dia kini sudah menikah dan telah menjadi seorang kakek. Dia tidak pernah merasa betul-betul kerasan di Indonesia dan selalu ingat keluarganya di Timor Leste.

Akan tetapi, tanpa akta kelahiran dan uang untuk bekal perjalanan, kembali ke Timor Leste bukanlah pilihan. Dirinya pun tidak yakin masih ada keluarga yang menunggunya di Timor Leste.

Anak perempuan yang diambil

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved