Tiga Titik Lampu Merah tak Berfungsi, Kendaraan Kerap Bertabrakan

Tiga titik persimpangan yang terpasang trafick light atau rambu lalulintas tak berfungsi di Kota Sungai Penuh. Akibatnya Jumat (10/3)

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HENDRI DEDE PUTRA

TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Tiga titik persimpangan yang terpasang trafick light atau rambu lalulintas tak berfungsi di Kota Sungai Penuh. Akibatnya Jumat (10/3) lalulintas di jalan utama Sungaipenuh semrawut. Karena pengendara motor maupun roda empat saling berlawan arah melewati jalur tersebut.

Beberapa persimpangan jalan utama Kota Sungaipenuh seperti traffic light yang berada di Jalan Simpang Raya arah ke Tanah Kampung dan di persimpangan Jalan menuju Pelayang Raya kondisinya terlihat tidak menyala sejak beberapa bulan lalu. Selain itu lampu merah di Simpang Empat menuju Koto Lolo.

Dari penuturan warga yang berada di sana, tidak hanya membuat kendaraan semrawut, tidak jarang adanya kendaraan yang mengalami tabrakan akibat tak menyalanya traffic light ini.

"Lampu merah di sini sudah lebih tiga bulan dakdo hidup. Jadi banyak pengendara yang nekat. Sering jugo terjadi kecelakaan akibat tidak aktifnya rambu lalu lintas di persimpangan Jalan Desa Gedang arah Tanah Kampung," kata Mahyuddin salah seorang pengendara kemarin (10/3).

Mahyudin berharap pemerintah daerah Kota Sungaipenuh untuk tidak menyepelekan hal tersebut dan segera mengaktifkan kembali. Intansi terkait jangan seolah-olah meremehkan soal tidak menyalanya lampu merah di beberapa jalan utama.

Dihubungi terpisah, Kadis Perhubungan Kota Sungaipenuh dikonfirmasi membenarkan adanya kondisi traffic light yang tidak menyala. Menurutya hal itu disebabkan adanya kerusakan komponen peralatan bagian dalam akibat seringnya terjadi pemadaman arus listrik dari PLN.

"Ya, beberapa titik ada yang rusak komponen bagian dalamnya. Kerusakan disebabkan lantaran sering terjadinya pemadaman listrik," kata Haidir.

Ditanya kapan akan dilakukan perbaikan, Kadishub Kota Sungaipenuh mengaku akan segera memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan ke lapangan terlebih dahulu. Setelah itu langsung memperbaiki alat yang rusak.

"Nanti personil untuk mengecek lokasi dimana saja yang tidak menyala. Setelah itu baru bisa kita perbaiki dengan menggunakan anggaran pemeliharaan yang sudah tersedia" katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved