Spekulasi di Balik Kedatangan Antasari Azhar di Acara Debat, dan Teriakan "Bongkar" yang Bikin Heran
Saat menyaksikan debat, Antasari duduk di barisan pendukung pasangan calon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kehadiran mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta, Jumat (27/1/2017), seolah menjadi kejutan.
Saat menyaksikan debat, Antasari duduk di barisan pendukung pasangan calon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat.
Hal itu menimbulkan kesan bahwa dia mendukung pasangan Ahok-Djarot.
Saat jeda iklan, Ahok dan putra sulungnya, Nicholas Sean Purnama, juga tampak menghampiri Antasari.
Begitu debat usai, Antasari keluar bersama Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Keduanya tampak akrab karena berjalan sambil berangkulan.
Secara tersirat, Antasari menyampaikan dukungannya terhadap Ahok-Djarot.
"Debatnya bagus. Saya hadir menonton debat, saya kebetulan di sini pengamat. Saya mantan penduduk Jakarta. Hampir sepuluh tahun di Jakarta. Jakarta perlu tangan cerdas dan gesit. Itu ada di nomor dua," kata Antasari di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).
Setelah kedatangan Antasari itu, muncul pula dugaan bahwa dia telah bergabung menjadi kader PDI-P.
Teriakan bongkar
Kedatangan Antasari memang menyita perhatian banyak orang yang ada di auditorium Birawa Hotel Bidakara.
Reaksi mencolok terlihat pada pendukung Ahok-Djarot.
Melihat kedatangan pria yang telah bebas dari masa tahanannya itu, pendukung pun berteriak sambil mengepalkan tangan ke atas.
"Bongkar..bongkar..bongkar!!," sorak mereka.
Antasari yang mengenakan kemeja batik warna cokelat merasa heran.
Karena ia menilai dirinya bukanlah pasangan calon.
"Ini gini, saya ini bukan kontestan kok jadi dikerubutin," kata Antasari di lokasi.
Ketika ditanya dukungan Antasari untuk siapa.
Ia berguyon dengan menyebut mendukung Presiden Joko Widodo.
"Saya dukung Jokowi iya dong beliau sudah beri grasi. Dia membuat saya bisa begini kan, murni kan tidak ada syarat lagi," ujarnya.
Dirinya mengaku kedatangannya hanya untuk mengamati ketiga Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Sebab menurut Antasari, ia pernah bekerja sebagai pelayan publik di KPK.
"Saya hanya mengamati, ini kan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Pelayanan publik dulu kan KPK saya, saya mau lihat bagaimana," ucapnya.
Pantauan Warta Kota, Antasari duduk di bangku barisan paling depan. Dia duduk bersama politisi Golkar Ashraf Ali dan Theo L. Sambuaga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/28012017_ahok_antasari_20170128_181913.jpg)