Menelusuri Prostitusi Online

Begini Cara TC Mencari Calon PSK

Namun yang diajak kerja sama hanya yang dianggap disukai lelaki hidung belang. Umumnya perempuan yang disukai lelaki, ucapnya, yang berkulit putih

Editor: Suang Sitanggang
Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - TC, seorang mucikari di Kota Jambi memiliki belasan 'anak buah' yang siap untuk melayani lelaki hidung belang.

Ia mengungkapkan, yang masuk dalam jaringannya sebagian besar dari hasil pencariannya menggunakan aplikasi massanger di smartphone seperti line dan wechat. Namun Ada juga yang memang datang sendiri alias meminta kerjasama dengannya.

Untuk yang dicari sendiri, dia menyebut selama ini menawarkan lewat chat kepada yang dianggap tertarik dan butuh uang.

“Cuma lihat dari statusnya, kita bisa tahu dia bakal mau jadi PSK atau tidak,” terangnya.

Ia membeberkan beberapa status yang dianggapnya menjadi kata kunci ingin ‘jual diri’ adalah adanya status butuh uang, lagi buntu, pengen happy, butuh hiburan, kurang piknik, cari kesibukan, open booking, dan yang lain.

Bila ada yang menulis status demikian di aplikasi messenger, TC mencoba menawarkan “kerja sama” dengan sistem bagi hasil. Bila direspon dengan baik, akan dilanjutkan dengan pertemuan di tempat yang disepakati.

Namun yang diajak kerja sama hanya yang dianggap disukai lelaki hidung belang. Umumnya perempuan yang disukai lelaki, ucapnya, yang berkulit putih dan tidak gemuk.

Setelah bertemu, TC meminta beberapa foto dari perempuan itu untuk nantinya dipromosikan di beberapa aplikasi.

Foto-foto perempuan itu akan coba ditawarkan kepada pria yang dianggapnya membutuhkan. Bila cocok, akan negosiasi harga, kemudian diantar ke hotel bila harganya deal.

TC mengatakan, tarif yang ditawarkan berbeda-beda, karena ada beberapa kategori menentukan tarif itu. “Tarif mahasiswi lebih tinggi, lalu pekerja swasta. Kalau makin cantik juga lebih mahal,” ucap dia.

Tarif paling murah untuk short time (biasanya dua jam), Rp 500 ribu. Sementara untuk mahasiswi, ucapnya, ditawarkan dengan paling murah Rp 700 ribu.

Tiap kali ada transaksi, dia akan mendapatkan fee yang nilainya bervariasi. “Kalau long time lebih besar tarifnya dan lebih banyak lagi fee untuk saya,” bebernya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved