Tewas Ditembak Sepupunya Sendiri Karena Dikira Monyet

Wayan Suarca (49) asal Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, tewas setelah ditembak Ketut Agustina alias Nyengkrut (36) yang tak lain saudara

Editor: bandot
Tribun Bali/Prima/Dwi S

Kepala Suarca lalu diangkatnya dan dilihatnya kepala bagian belakangnya berlubang dan mengeluarkan darah segar terkena peluru dari senapan angin yang dilepaskannya.

Merasa ketakutan, ia kembali meletakkan tubuh saudaranya itu ke tanah dan berlari memanggil teman-temannya untuk mengabarkan bahwa dirinya baru saja menembak manusia bukanmonyet.

Namun lokasi kejadian dengan pemukiman warga itu cukup jauh sehingga butuh waktu lama untuk meminta bantuan.

Saat ia kembali ke perkebunan lokasi penembakan, Suarca sudah dipastikan tewas.

“Setelah menembak dan mengetahui korban tewas pelaku berlari mencari teman-temannya dan menyampaikan bahwa dirinya telah menembak orang yang dikira monyet lalu minta bantuan temannya untuk menolong korban. Pelaku langsung menyerahkan diri ke Kantor Polsubsektor Tegalasih,” ujarnya.

Sementara itu, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa senapan angin merk Maraudor dan sebutir peluru yang dikotak peluru.

Usai mendapatkan laporan atas peristiwa itu, polisi mengamankan pelaku berserta barang bukti serta saksi-saksi.

“Kami sudah mengamankan pelaku dan saksi untuk dimintai keterangan. Barang bukti juga sudah kami amankan,” katanya.

Polisi akhirnya menetapkan Nyengkrut sebagai tersangka atas kematian saudara sepupunya, Suarca.

Ia dikenakan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain tewas dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Kini ia ditahan di Mapolsek Busungbiu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dari informasi masyarakat di kawasan itu, memang banyak sekalimonyet liar hidup dan berkembang biak.

Nyengkrut biasa membawa senapan angin untuk menembakmonyet.

Namun kali ini meski saat membidik matanya lekat melihat sesosok monyet, tetapi setelah tembakan diletuskan justru mengenai saudaranya sendiri.

Di sisi lain, jenazah Suarca kini disemayamkan di rumah duka.

Pihak keluarga menolak untuk diautopsi dengan catatan membuat surat pernyataan yang diketahui kepala desa. (Tribun Bali/Lugas Wicaksono)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved