Februari ini Kantor Imigrasi Kerinci Layani Pengurusan Paspor

Pertanyaan masyarakat Kerinci dan sekitarnya terkait pembuatan paspor di kantor Imigrasi Kerinci akhirnya terjawab.

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Februari ini Kantor Imigrasi Kerinci Layani Pengurusan Paspor
TRIBUN JAMBI/HENDRI DEDE PUTRA

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pertanyaan masyarakat Kerinci dan sekitarnya terkait pembuatan paspor di kantor Imigrasi Kerinci akhirnya terjawab. Informasi yang diterima Tribunjambi.com layanan pengurusan paspor di kantor Imigrasi Kerinci akan dimulai bulan Februari mendatang.

Hal ini disampaikan Kanwil Kemenkumham Jambi saat mengujungi Kabupaten Kerinci membahas soal operasioal Kantor Imigrasi di Sanggarang Agung Kerinci, kemarin (23/1).

Wabup Kerinci, Zainal Abidin usai pertemuan dengan pihak Kanwil Kemenkumham Jambi mengatakan direncanakan launching pembuatan paspor mulai bulan depan. "Iya dalam pertemuan disepakati layanan pengurusan paspor di-launching bulan Februari. Kita berharap dengan layanan paspor ini masyarakat Kerinci dan sekitarnya yang ingin keluar negeri lebih mudah dan hemat biaya. Tak perlu ke Jambi lagi ngurus paspor," ungkapnya

Sedangkan terkait jaringan internet yang sebelumnya jadi kendala, Wabup Zainal bilang hal itu sudah teratasi oleh Kemenkumham dengan bekerjasama pihak Telkom.

"Kini tinggal penyesuaian instalasi dan penyiapan ruangan bagi masyarakat yang akan mengurus dokumen keimigrasian," katanya.

Untuk diketahui setiap tahunnya lebih 400 orang warga kerinci dan sungai penuh yang berangkat ke luar negeri. Ada yang bekerja sebagai TKI di Malaysia, maupun hanya berkunjung bertemu keluarga di sana.

Koordinator Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Jambi yang berkantor di Kerinci, Delius mengatakan jumlah TKI asal Jambi, terutama dari Kerinci yang berangkat secara resmi ke Malaysia trennya mengalami penurunan. Pada 2015 TKI asal Kerinci yang berangkat jalur resmi berjumlah 282 orang. Sedangkan sepanjang 2016 jumlah TKI yang berangkat secara resmi sebanyak 184 orang.

"Kalau yang tidak resmi susah kita mendata, mereka berangkat lewat tekong. Yang pasti lebih banyak dari TKI resmi," kata Delius.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved