Seorang Remaja Putri Digerebek di Kamar Bersama 2 Remaja Pria

TRIBUNJAMBI.COM, BANDAR LAMPUNG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menggelar razia di tempat kos, yang disinyalir kerap menjadi tempat pemakaian narkoba.

"Kami hari ini (kemarin) sejak pagi menggelar razia di sejumlah tempat kos untuk mencegah pemakaian narkoba di tempat itu," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan BNN Provinsi Lampung Abdul Haris, Kamis (15/12).

Ia mengatakan, razia tersebut digelar bekerja sama dengan Bapol PP Bandar Lampung.

BNN Provinsi Lampung dan Bapol PP Bandar Lampung menggelar razia indekos di sejumlah tempat yang disinyalir kerap digunakan sebagai tempat memakai narkoba dan postitusi, Kamis (15/12/2016).

Dari sejumlah tempat yang didatangi, tim melakukan uji urine kepada sejumlah penghuni indekos, baik perempuan maupun laki-laki.

Dalam razia tersebut ditemukan lima orang positif narkoba, terdiri dari tiga orang perempuan dan dua laki-laki.

"Kelimanya kita bawa ke kantor BNN untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Petugas juga mendapati sejumlah anak di bawah umur yang salah satunya masih sekolah, sedang berkumpul di dalam satu tempat kos di Jalan Antasari.

"Ada tiga orang masih di bawah umur, salah satunya perempuan dan satu orang masih berstatus pelajar SMP," kata dia.

Apakah mereka juga dibawa ke kantor BNN Provinsi Lampung?

"Untuk yang di bawah umur dan berstatus pelajar diserahkan ke Bapol PP untuk diberikan pembinaan," ungkap Abdul Haris.

BNN Provinsi Lampung dan Bapol PP Bandar Lampung menggelar razia indekos di sejumlah tempat yang disinyalir kerap digunakan sebagai tempat memakai narkoba dan postitusi, Kamis (15/12/2016).

Apa tujuan BNN Provinsi Lampung menggelar razia di sejumlah indekos di Bandar Lampung?

"Razia ini akan terus digelar guna memperkecil peredaran narkoba di kalangan masyarakat, terutama pemakaian di tempat kos," kata dia.

Sementara itu, Ketua Tim Penertiban Umum Bapol PP Kota Bandar Lampung Haris mengatakan, pihaknya membantu BNN untuk melakukan razia terutama yang kerap dijadikan lokasi prostitusi.

"Kami juga menemukan satu orang pasangan yang bukan suami istri dalam satu kamar," ungkapnya.

"Selain itu kami juga mendapati tiga orang yang masih di bawah umur dalam satu kamar. Kami bawa ke kantor untuk didata dan dilakukan pembinaan," katanya.