Nihil Prestasi, Dodo Minta Kinerja PSSI Kerinci Dievaluasi
PS Kerinci saat ini berbeda dengan performa sebelumnya, yang begitu diperhitungkan kesebelasan lainnya tingkat Provinsi Jambi
Penulis: hendri dede | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI.COM - Prestasi Sepak Bola Kerinci ditingkat provinsi selama tiga tahun terakhir merosot.
Selain itu PS Kerinci saat ini berbeda dengan performa sebelumnya, yang begitu diperhitungkan kesebelasan lainnya tingkat Provinsi Jambi.
Untuk itu banyak kalangan yang memperyanyakan kinerja pengurus Persatuan Sepak Bola Kerinci (PSSI) Kerinci.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kerinci Dodo Haryanto menilai jika merujuk dari anggaran, Pemkab Kerinci telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk PSSI Kerinci pada 2016.
Namun tak sebanding dengan pencapaian yang diharapkan.
Untuk itu Pemkab Kerinci harus segera mengevaluasi kinerja pengurus PSSI yang dinilai belum berhasil membawa nama baik Kerinci.
"Pemkab perlu segera melakukan evaluasi kinerja PSSI Kerinci. Masa anggaran besar, belum ada prestasi yang diperoleh, katanya kemarin (22/11).
PSSI Kerinci perlu berbenah, sebab selama ini manajemen belum maksimal dan membiarkan beberapa atlet terbaik Kerinci bermain di daerah lain.
"Selain itu, pencarian bibit atlet sepak bola Kerinci, saya lihat ada unsur politis, jika setiap pencarian bibit atlet seperti ini, sepak bola Kerinci tidak akan pernah maju," jelasnya
Sekretaris PSSI Kerinci, Ari Hermawan tidak menampik bahwa perkembangan sepak bola di kabupaten Kerinci sedang menurun.
Menurutnya turunnya prestasi ditingkat Provinsi Jambi, karena persoalan anggaran yang kecil untuk melakukan pembinaan dan atlet untuk mengikuti event pertadingan.
"Kita kendala pada pendanaan, karena anggaran untuk satu tahun itu hanya satu event saja. Sedangkan event yang dipertandingkan setiap tahunnya sampai 6, itu jadikan prestasikan turun beberapa tahun ini," tandasnya
Dia menyebutkan, pada 2016 PSSI Kerinci hanya mendapat kucuran anggaran dari KONI kabupaten Kerinci sekitar Rp 100 juta. Kondisi tersebut membuat pembinaan Sepak Bola tidak maksimal.
"Itu membuat atlet kita banyak yang bermain di daerah lain, karena kurang diperhatikan. Kita tidak bisa berbuat apa karena anggaran kita memang kecil, seperti Saratin dulu ini kita tidak ngirim atlet kita,"ucapnya.
Dia mengatakan, sejak kepemimpinannya sebagai Sekretaris PSSI, hanya pada tahun 2014 yang meningkat anggarannya yakni mencapai sekitar Rp 500 juta.
"Setelah itu anggaran kita selalu turun, bagaimana kita mau melakukan pembinaan. Kita harapkan tahun depan anggaran kita bisa meningkat," pungkasnya.