Komunitas Tangan di Atas
FOTO: Yuk Sukses dengan Berbagi Ilmu
Di Jambi sudah ada komunitas Tangan di Atas (TDA) yang berisi sekumpulan pengusaha muda, dengan misi saling berbagi ilmu kewirausahaan.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - - Ada banyak cara untuk memulai sebuah usaha, yakni dengan memperluas jaringan. Dengan jaringan yang luas maka usaha akan semakin berkembang dan berbagai masalah dapat diatasi.
Di Jambi sudah ada komunitas Tangan di Atas (TDA) yang berisi sekumpulan pengusaha muda, dengan misi saling berbagi ilmu kewirausahaan.
Komunitas tangan di atas merupakan gabungan wirausaha muda yang mencoba berkontribusi dengan mengajak serta memotivasi wirausaha muda untuk mengembangkan usaha mereka.
" Jadi pengsaha yang gemar memberi baik ilmu wirausaha sehingga dapat mengajak sesama menjadi seorang enterpreneur," kata Salman Khabibi, Ketua TDA Jambi.

Komunitas Tangan di Atas (TDA) di Kota Jambi
Komunitas ini juga tidak berorientasi pada provit tetap pada sosial enterpreneur, dengan mendorong banyak orang untuk menjadi pengusaha sukses dimulai dari bawah.
Cara mengajak pun unik yakni melalui melalui media sosial whats up (085789228282) setiap member masuk dalam grup kemudian dibimbing di Kelompok Mentoring Bisnis (KMB).
Di kelompok tersebut setiap member dibimbing menjadi pengusaha dengan mengikuti 8 worshop series standar Nasional selama satu tahun. 8 workshop series ini diikuti di TDA center, kemudian peserta mendapatkan panduan selama satu tahun. Sedangkan yang sudah memiliki usaha akan dipandu bagaimana mengembangkannya yang kemudian terkoneksi dengan jaringan TDA seluruh Indonesia.
Di Indonesia TDA sudah tersebar di 55 kota bahkan sudah merambah ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Mesir, Canbera dan Hongkong.
Setiap peserta juga bebas memilih usaha yang akan digeluti sesuai dengan passion. Nah cara memulai usaha, mengembangkan dan menghindari kebangkrutan diajarkan secara lengkap oleh mentor lokal atau nasional dengan pelatihan dua minggu sekali.
Nah inti dari komunitas ini terlihat saat setiap member membantu member lainnya dalam merintis usaha serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jambi.
Muhammad Hatta misalnya yang telah bergabung selama dua tahun, awalnya ia memiliki usaha kebab dan setelah bergabung usahanya menjadi 6 cabang.
" Manfaatnya secara pribadi wawasan bisnis lebih luas dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia. Di sini kita sharing dan berbagi sesuai dengan bisnis apalagi ada mentor yang membantu," kata Pria yang akrab disapa Hatta.
Di sisi lain lingkungan komunitas pengusaha ini memberikan efek positif kepada dirinya dan pengusaha lainnya.
Rivo dulu awalnya juga belum usaha dan setelah bergabung ia memiliki usaha grosir pakaian wanita. Setelah bergabung ia termotivasi untuk membuka usaha berbekal pengalaman yang ia miliki di bidang fashion.
" Komunitas ini sangat bermanfaat karena kita bisa sharing dan support sesama member," ujar Rivo.