Air Kencing tak Bisa Keluar, Ini yang Dilakukan Mahasiswa Unja saat Tes Urine

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Satu per satu, ribuan mahasiswa baru yang ada di Balairung Universitas Jambi, mendapat wadah plastik kecil. Setelah itu, mereka lalu menuju kamar mandi. Di antara riuh suara mahasiswa, mereka mengaku ada yang bisa kencing, ada yang tidak. Itulah suasana tes urine yang diberlakukan ke para mahasiswa baru Universitas Jambi, Senin (15/8).

"Dak biso kencing," kata seorang mahasiswi kepada ayahnya bernama Erwin.

Mengetahui anaknya galau, Erwin kemudian menyuruh anaknya membeli minum supaya bisa buang air kecil. Dia mengatakan sebenarnya tes narkoba ini lebih bagus dilengkapi dengan tes darah. Sebab, tes urine kemungkinan bisa diakali dengan menukarnya saat ke kamar mandi. Namun menurutnya, tes kali ini merupakan langkah bagus.

"Tapi kalau untuk mahasiswa baru, saya kira tak apa-apalah tes urine saja," katanya.

Sementara itu, Novi yang datang ke kampus pukul 10.00 juga ikut tes urin. Perempuan bersetelan jilbab, baju lengan panjang ini masuk ke ruang pendaftaran tes narkoba. Setelah membayar, dia diberi wadah plastik kecil penampung urine. Dia merasa sedikit terganggu karena dia tidak bisa buang air kecil. Terpaksa, dia membeli minum dulu. "Menghabiskan satu botol air kemasan baru bisa buang air kecil," ujarnya.

Novi merupakan satu dari ribuan mahasiswa Unja yang akan mengikuti tes urine, sebagai syarat mahasiswa baru. Banyak mahasiswa yang datang sendiri, bersama teman atau dengan orang tuanya. Setelah mengetahui hasilnya, dia pun bersyukur hasilnya bebas narkoba.

Seperti yang dilakukan Putra, mahasiswa yang baru saja tiba di Jambi dari Bangko Minggu (14/8) malam, juga mengikuti tes. Setelah membayar Rp 95 ribu, dia diberi botol kecil wadah urine. Usai menyerahkan urine ke petugas. Setelah beberapa menit, kemudian dipanggil petugas keamanan untuk diberikan selebaran hasil tes urine. Mahasiswa baru fakultas ekonomi bisnis ini pun dinyatakan bebas dari narkoba atau dalam arti tidak mengonsumsi narkoba.