Gantung Diri

Dimarahi karena 2 Bulan Bolos Sekolah, Siswa SMK di Kerinci Ini Ditemukan Tergantung

Warga desa Koto Baru Sanggarang Agung, kecamatan Danau Kerinci geger. Ahmad Nuh (16) warga

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Warga desa Koto Baru Sanggarang Agung, kecamatan Danau Kerinci geger. Ahmad Nuh (16) warga setempat ditemukan tidak bernyawa di dalam kamarnya dengan kondisi tergantung, Kamis pagi (12/5). Korban ditemukan pertamakali oleh orangtuanya tergantung di dalam kamar, sekitar pukul 07.00 wib dengan tali kabel parabola yang melilit di lehernya.

"Dia ditemukan, pertama kali ibunya, di kamar miliknya," ujar Alpadli, warga Koto Baru Sanggarang Agung yang juga tetangga korban.

Ia menceritakan sebelum ditemukan tewas, pelajar kelas II SMK 5 Sungai Penuh ini sempat sarapan pagi bersama dengan ibunya.

"Setelah sarapan, ibunya keluar rumah. Hanya berselang beberapa menit ibunya kembali ke rumah dan menemukan Nuh dalam keadaan tergantung," terangnya

Hingga kemarin belum diketahui motif Ahmad Nuh mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Namun, diduga kuat karena persoalan sekolah, apalagi sudah dua bulan korban tidak masuk sekolah.

"Infomasi dengan sekolah, karena korban mau ikut ujian hari Senin depan. Tapi, tidak bisa karena dio sudah 2 bulan tidak masuk sekolah sehingga dimarahi orang tuanya, malam tadi korban sempat lari dari rumah, karena kena marah," kata Alpadli

Dia juga mengatakan, sebelum meninggal korban juga sempat menitipkan surat untuk orang tuanya yang merupakan pesan terakhir korban.

"Ada dio nitip surat orang tuanyo, dalam isinyo itu mak pak aku sayang awak. Kemudian dengan adik kecilnyo jugo ado dititip pesan ini terakhir ngah jemput kau balek ngaji," ucapnya.

Sementara itu Kepala Desa Koto Baru Sanggaran Agung, Saipul Hamid membenarkan adanya warganya meninggal gantung diri dalam kamar.

"Ya, benar tadi sekitar pukul 07.00 wib ada warga Koto baru RT tiga ditemukan gantung diri, saat ini korban sudah dimakamkan," jelasnya

Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP. Namun tidak dilakukan visum ke RSUD Kerinci, karena pihak keluarga menolak dilakukan visum.

"Pihak keluarga sudah menerima kepergian Nuh, karena murni bunuh diri, tidak ada tanda-tanda kekerasan lainnya,"sebut Kades.

Sementara Kapolsek Danau Kerinci, IPTU Tobroni mengatakan korban ditemukan oleh orang tuanya. Keterangan kapolsek, hasil bukti yang dikumpulkan, korban yang masih duduk kelas 2 SMK ini murni bunuh diri, karena pada saat korban ditemukan lidahnya keluar dan sudah membiru.

"Dari tanda-tandanya murni bunuh diri. Kalau visum tidak dilakukan, karena keluarga korban menolak divisum dengan dibuat surat penyataan. Jadi tidak bisa kita lanjutkan proses hukumnya," pungkasnya.

Warga desa Koto Baru Sanggarang Agung, Kecamatan Danau Kerinci, heboh setelah ditemukan Nuh tak bernyawa lagi, karena gantung diri di rumahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved