Ancaman Bom di Bandara
Canda Oknum Polisi Bikin Pesawat Batal Berangkat: Isinya Bom
Penumpang pesawat Lion Air JT 601 dari Bandara Sultan Thaha Jambi tujuan Jakarta mendadak
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Penumpang pesawat Lion Air JT 601 dari Bandara Sultan Thaha Jambi tujuan Jakarta mendadak diturunkan. Langkah ini dilakukan setelah kru mendengar seorang penumpang menyatakan membawa bom dalam tas miliknya. Petugas pun langsung mengamankan pria yang ternyata merupakan anggota kepolisian.
Penumpang yang tengah berada dalam pesawat yang hendak berangkat pada pukul 07.40 WIB, Senin (4/4) kemarin pun sempat kaget saat diberitahu agar turun kembali.
"Kalau saya panik dan bingung saja," ujar penumpang tujuan Palembang yang punya nama Ami.
Informasi yang diperoleh, awalnya saat pesawat hendak bersiap menuju runway untuk take off, dua orang pria terlibat pembicaraan. Dimana keduanya merupakan anggota polisi. Satu rekannya menanyakan tentang tas yang dibawa rekannya yang terlihat berat. Namun oleh sang rekan dijawab dengan santai bawa tas tersebut berisi bom.
Ucapan yang dinilai berisi informasi palsu dan bercanda ini kemudian di dengar oleh satu pramugari pesawat yang kemudian melaporkan kepada pilot. Sang pilot pun kemudian memutuskan untuk membatalkan penerbangan dan menurunkan semua penumpang.
Pihak Angkasa Pura II yang mendapat laporan dari pilot selanjutnya langsung menghubungi anggota dari Sat Brimob Polda Jambi. Tim Gegana berpakaian lengkap tak berapa lama langsung tiba dan segera melakukan penyisiran dan pemeriksaan dalam area bandara.
Sementara penumpang yang menyatakan membawa bom langsung diamankan dan di bawa masuk ke dalam mobil petugas sekitar pukul 08.00 WIB. Kondisi ini sempat membuat pengguna jasa bandara yang ada di bandara mulai dari sopir angkutan bandara hingga penumpang yang ada di selasar dibuat penasaran dan bertanya-tanya terkait kejadian yang ada di dalam bandara.
Nurhasanah, misalnya. Seorang calon penumpang mengatakan saat dirinya tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi untuk berangkat ke Palembang terpaksa menunggu sejenak karena ada pemeriksaan polisi. "Baru sampai, nampak ada orang yang dibawa petugas kepolisian," ujarnya.
Gurit Setiawan sebagai Operation Service Manager, Angkasa Pura II menyatakan sanksi pidana bisa dijeratkan bagi pihak yang memberikan informasi palsu bahwa adanya bom di wilayah bandara.
Diterangkan Gurit, saat boarding seorang penumpang pria bertanya kepada rekannya karena melihat isi tas yang terlihat berat. "Apa isi tas kau itu?, tanya rekan yang kemudian dijawab isinya bom," kata Gurit sambil menirukan percapakan tersebut.
"Ucapan tersebut didengar pramugari yang kemudian dilaporkan ke pilot dan oleh pilot dilaporkan ke pihak bandara dan kita lakukan delay dan pemeriksaan terhadap pesawat dan penumpang," tambah Gurit.
Langkah pengamanan dilakukan dengan menurunkan semua penumpang yang berjumlah 186 orang dan juga melakukan scan ulang terhadap barang bawaan penumpang, sebagai langkah antisipasi ancaman tersebut.
"Ancaman tersebut hanya candaan antara dua orang penumpang, namun hal tersebut sudah diatur undang undang meskipun hanya bercanda tetap ada proses hukumnya," tandas Gurit.
Setelah dilakukan penyisiran selama kurang lebih satu jam, akhirnya petugas meninggalkan bandara dan pesawat diberangkatkan kembali ke Jakarta pukul 09.35 WIB dari jadwal seharusnya pukul 07.40 WIB.
"Kata-kata bom itu benar adanya dan setelah dilakukan penyisiran tim gegana dinyatakan clear dan tidak ada ditemukan bom atau bahan peledak," ujar Gurit.