Alasan Kebingungan, Dua Warga Kalijodo Cabut BAP

Dua Warga Kalijodo, mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada operasi penyakit masyarakat

Editor: Fifi Suryani
Akhdi martin pratama
Tokoh masyarakat Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara Daeng Azis bersama dengan pengacara Razman Arif Nasution dan Tokoh Pemuda berdiskusi mengenai kawasan tersebut yang akan ditertibkan pada Selasa (16/2/2016) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Dua Warga Kalijodo, mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang dilakukan pada Sabtu (20/2/2016).

Surat pernyataan pencabutan tanda tangan dilakukan kedua Warga Kalijodo, yakni Tamin dan Ketua RW Sunarso.

Mereka memutuskan untuk mencabut BAP.

Kuasa Hukum Warga Kalijodo Razman Arif Nasution mengatakan, alasan pencabutan BAP dikarenakan saat proses penandatanganan BAP, kedua warga tersebut dalam kondisi kebingungan.

"Saat proses penandatanganan berita acara tersebut, kondisi fisik dan pikiran keduanya sedang kebingungan. Apalagi, akan dilakukan pembongkaran paksa," ujar Razman di Kalijodo, Jakarta Utara, Minggu (28/2/2016).

Alasan kedua, lanjut Razman, keduanya tidak melihat dan terlibat langsung dalam penggeledahan.

Sehingga, tidak mengetahui barang-barang sitaan yang ditemukan saat operasi pekat, mereka tidak tahu darimana asalnya barang tersebut.

"Surat pernyataan pencabutan BAP ini dibuat dengan keadaan sadar jasmani dan rohani, dan tidak terpengaruh siapapun dan bermaterai," imbuh dia.

Lanjut Razaman, kedua warga Kalijodo saat menandatangani BAP saat itu dikarenakan pihak kepolisian datang minta tanda tangan.

"Ini pengakuan mereka. Apa-apaan ini? Sudah dicabut. Tandatangan dicabut, dua orang. Dan dua orang ini klien saya. Saya baru diberitahu tadi," lanjut Razman.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat operasi pekat berlangsung terdapat sembilan orang pemilik kafe yang diamankan.
Sedangkan, tiga orang yang menjalani tes urine positif mengkonsumsi narkoba.

Hasil Lengkap OPS Pekat Jaya di Kalijodo wilayah Jakarta Barat aparat gabungan mendata sejumlah kafe.

Selain itu ditemukan beberapa barang bukti diantaranya minuman keras 9923 botol, kondom 166 pack, senjata tajam 33 buah, 2 buah Palu, 1 pucuk senjata api angin, dan 8 linggis.

Selain itu ditemukan juga 436 anak panah, 2 celurit, 9 golok, 1 sangkur, 1 badik, 8 ketapel, 22 karet ketapel, 1 tombak, dan 1 pisau kater.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved