Terlalu Licin, Harga Minyak Terpeleset Usai Stok AS Naik dan Irak Tolak Kesepakatan
Stok di Amerika Serikat (AS) naik dan Iran menolak kesepakatan oil freeze.
Editor:
Duanto AS
Kata Nizar, arah baru pergerakan minyak bisa terlihat setelah rapat OPEC pada Juni 2016 dan hasil oil freeze diumumkan pada 1 Maret 2016. Sebelum itu, ia menduga, harga minyak masih akan turun.
Indikator teknikal harian juga menunjukkan arah penurunan. Sebab, harga bergulir di bawah MA 50, 100 dan 200. Garis MACD juga di area minus 9 berpola downtrend. Hanya, RSI di level 51 baru menanjak.
Prediksi Deddy, hingga pekan depan, WTI di kisaran US$ 28,60-US$ 32,80 per barel. Nizar menebak, Jumat (26/2), harga minyak bergulir antara US$ 30-US$ 33 per barel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/04022016_minyak_20160204_210819.jpg)