Gejala Demam Berdarah pada Bayi dan Balita, Cara Penanganan dan Pencegahannya

Nyamuk ini berkembang biak dalam cuaca hangat dan lembab dan pada genangan air. Inilah sebabnya mengapa jumlah kasus DBD meningkat selama musim hujan

Editor: bandot
Ilustrasi Anak Sakit 

Demam berdarah yang parah biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Anak Anda mungkin perlu diinfus cairan intravena (fluid IV) untuk mengatasi dehidrasi.

Bahkan, terkadang ada anak yang perlu transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang. Anak Anda akan diawasi dengan ketat oleh dokter untuk mendeteksi adanya tanda-tanda shock.

Pastikan:
1.Anak banyak istirahat.
2.Memberinya makanan ringan dan bergizi.
3.Kompres dahinya dengan kain basah untuk membantu menurunkan demam.

Makanan yang dianjurkan:
1.ASI
2.Jus segar (pepaya, jeruk, jus anggur, dan buah lainnya), sup
3.Bubur bayi
4.Air kelapa

Makanan yang harus dihindari:
1.Makanan cepat saji
2.Gorengan
3.Makanan sarat gula

Sementara untuk proses pemulihan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

Sebagian besar kasus demam berdarah ringan akan sembuh dalam waktu satu atau dua minggu. Anak-anak yang sudah pernah terkena demam berdarah akan menjadi kebal terhadap jenis tertentu dari virus dengue.

Bagaimana memperkecil risiko DBD pada anak?

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk DBD. Cara pencegahan paling ampuh sekarang ini adalah dengan mencegah gigitan dan perkembangbiakkan nyamuk yang menyebarkan virus dengue.

Pastikan agar di dalam dan sekitar rumah tidak ada air tergenang.

1.Beri anak pakaian yang menutupi seluruh tubuh, termasuk tangan dan kaki.
2.Usahakan anak memakai pakaian berwarna terang karena pakaian berwarna gelap lebih menarik untuk nyamuk.
3.Oleskan losion antinyamuk.
4.Gunakan kelambu untuk menutupi area tidur anak.
5.Pasang kawat nyamuk di lubang-lubang tempat nyamuk masuk.
6.Penggunaan AC bisa mengurangi kehadiran nyamuk.
7.Jika perlu, semprot ruangan dengan cairan antiserangga.

Berikut fase-fase yang dilalui penderita demam berdarah

Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD.

Fase Demam: Hari 1-3
Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa.

Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved