Dua Keluarga Asal Jambi yang Bergabung dengan Gafatar di Kalbar Enggan Pulang

Mereka memilih pergi ke Banten dan Yogyakarta

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: bandot
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Sejumlah anak bermain dengan riangnya di lokasi berkumpulnya warga eks Gafatar asal Mempawah di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016) pukul 16.00 WIB. Sebanyak 2164 jiwa terduga eks Gafatar yang terusir dari sejumlah wilayah di Kalimantan Barat akan dipulangkan ke daerah asalnya menggunakan beberapa Kapal Republik Indonesia. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan wartawan Tribun Jambi Tommy Kurniawan

TRIBUNJAMBI.COM JAMBI - Kepala Bidang Penanganan Konflik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jambi, Sigit Eko Yuwono yang saat ini masih di Pontianak mengungkapkan, dua keluarga asal Kota Jambi yang sebelumnya diduga bergabung Ormas Gafatar di Kalimantan Barat telah pulang lebih awal.

Namun sayangnya kedua keluarga tersebut justru memilih pergi ke Banten dan Yogyakarta untuk merantau.

"Alasannya malu pulang lagi ke Jambi. Dan juga mereka sudah tidak memiliki harta benda. Dari dua keluarga itu ada mantan Ketua Gafatar Jambi, yakni Abdi Ardiansyah, diketahui lebih awal meninggalkan rombongan gafatar lainnya, dan ia pun berangkat ke Jogja," kata Sigit, ketika dihubungi melalui handphone, Rabu (27/1).

Untuk perkembangan saat ini, Sigit mengatakan bahwa untuk warga Jambi yang diduga sebelumnya bergabung dengan Gafatar berjumlah 30 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah keseluruhan 105 orang. Kini, mereka masih berada di Pontianak.

“Rata-rata 30 KK ini tidak ingin pulang ke Jambi,” ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved