Angin Segar Sesaat Bagi Harga Minyak
Harga minyak mentah bangkit dari kejatuhan yang tajam. Pasar minyak mendapat angin segar lantaran
Sementara, Azerbaijan saat ini memproduksi sekitar 800.000 barel per hari. OPEC memompa sekitar 31,2 juta barel per hari, jauh di atas kuota produksinya, yakni 30 juta barel sehari. Sekadar mengingatkan, pekan ini, harga minyak turun tajam setelah sanksi terhadap Iran dicabut.
Ini membuka peluang bagi salah satu anggota OPEC ini untuk kembali mengekspor minyak. Pemerintah Iran menyatakan berencana menggenjot produksi hingga 500.000 barel per hari. Nizar bilang. selama produsen masih mempertahankan produksi, kenaikan harga minyak sulit berlanjut.
"Bahkan, kalau optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi Eropa berlalu, harga bisa terpuruk lagi," kata dia. Secara teknikal, Nizar menyebut, sepekan ke depan, penguatan harga akan terbatas. Ini tercermin dari harga yang bergulir di bawah moving average (MA) 25, namun sudah di atas MA 10.
Lalu, indikator stochastic perlahan membentuk pola golden cross, namun masih tertahan di bawah level 20. Artinya, harga bisa turun lagi. Garis moving average convergence divergence (MACD) juga masih di area negatif dan berpola downtrend.
Indikator relative strength index (RSI) di level 38 juga belum menunjukkan penguatan. Prediksi Nizar, pekan depan, harga minyak akan bergerak di kisaran US$ 28,00 hingga US$ 33,00 per barel. Sedang menurut analisa Nanang, pekan depan, minyak masih bearish. Harga diproyeksi bergulir antara US$ 27,00-US$ 34,00 sebarel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/ilustrasi-drum-bbm-minyak-mentah_20150420_110406.jpg)