Smart Women

Berstatus Mahasiswi Ekonomi, Tina Beralih ke Etnomusikologi, Ini Alasannya

MENEMPUH pendidikan di fakultas ekonomi, hukum, ilmu komunikasi, pendidikan saat ini mungkin terlalu mainstream

Penulis: rida | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/ALDINO

TRIBUNJAMBI.COM - MENEMPUH pendidikan di fakultas ekonomi, hukum, ilmu komunikasi, pendidikan saat ini mungkin terlalu mainstream. Bukan tanpa sebab, jurusan yang ditawarkan fakultas-fakultas favorit ini memang paling banyak menyediakan lapangan pekerjaan.

Namun tidak bagi Agustina Ariata Ginting (21). Dara manis ini justru melepas statusnya sebagai mahasiswa ekonomi dan beralih sebagai mahasiswa Etnomusikologi.

"Tahun 2012 aku masuk kuliah di jurusan ekonomi. Tapi ternyata jiwaku nggak kesitu. Memang jiwaku lebih berat ke dunia musik," katanya kepada Tribun beberapa waktu lalu.

Gadis yang biasa disapa Tina ini mengaku pada 2013 membulatkan tekadnya untuk ikut SBMPTN dengan target lulus jurusan etnomusikologi di Universitas Sumatera Utara (USU). Tak disangka keinginannya itu tercapai.

Tina mengaku sangat tertarik dengan etnomusikologi saat ia melihat penampilan mahasiswa etnomusikologi.

"Waktu itu aku masih jadi anak ekonomi. Aku tertarik sekali melihat mereka. Apalagi musik yang dimainkan itu musik tradisional dengan menggunakan alat musik tradisional tapi alat musik yang saya kira biasa aja bisa dikemas sebegitu indah," sebutnya.

Diakui dara kelahiran Jambi 1 Agustus 1994 ini cukup banyak yang menyepelekan jurusannya saat ini. Namun ia justru berpikir jurusannya itulah yang mempunyai nilai jual lebih dibandingkan jurusan-jurusan lain.

Hal ini karena Ia menyadari salah satu yang menjual dari Indonesia adalah seni budaya yang beraneka ragam.

"Kalo enggak kita yang melestarikannya, siapa lagi? Dan cara ngelestariinnya nggak bisa kalo cuma dengan ngomong doang," tegasnya.

Menurut Tina sangat disayangkan saat ini perhatian dan pengetahuan tentang budaya Indonesia sangat minim. Hal ini menurutnya membuat seni budaya Indonesia khususnya musik tradisional sudah mulai menurun.

Ia melihat saat ini bahkan masyarakat Indonesia lebih banyak menyukai musik barat ketimbang musik daerahnya sendiri. Bahkan ada yang merasa bangga ketika mampu menguasai musik barat.

"Maunya kita sebagai generasi muda itu memiliki rasa cinta, rasa ingin tahu terhadap budaya kita sendiri karena budaya kita itu jauh mempunyai nilai lebih ketimbang musik-musik yang ada pada zaman sekarang ini," pungkasnya. (rep)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved