Nelayan Tungkal Unjukrasa
Kalau Kayak Gini Lebih Baik Kami Jadi Bajak Laut, Tinggal Setop Tanker
Menurut pengakuan nelayan, saat ini mereka tidak lagi leluasa lagi melaut, karena di tengah laut
Penulis: Awang Azhari | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Menurut pengakuan nelayan, saat ini mereka tidak lagi leluasa lagi melaut, karena di tengah laut bisa diperlakukan layaknya teroris, muka ditutup pakai sebo kemudian tangan di borgol.
Pengakuan mereka sejauh ini sudah delapan pompong yang ditangkap Airud tanpa peringatan apapun. Seluruh jenis pompong ditangkap baik yang menggunakan jaring maupun trall.
"Mereka bilang kami tidak punya surat-surat. Surat ape ini laut kami, tempat kami cari makan," tutur seorang nelayan, Jumri.
Para nelayan memberi saran sebaiknya pemerintah menangkap nelayan dari luar negeri, jangan nangkap nelayan kecil.
"Ini cari yang halal saja kami ditangkap, kalau kayak gini lebih baik kami jadi bajak laut, tinggal nyetop tanker di tengah itu," teriak nelayan lain.
Simak berita lengkapnya hanya di Koran Tribun Jambi, edisi Selasa (15/12) besok.
