Abdurahman Sayuti: Pemerintah Jangan Tanggung
“Tinggal adu bosan aja nanti. Kita yang bosan, atau mereka nanti,” katanya.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Deddy Rachmawan
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM JAMBI - Masih beroperasinya eks lokalisasi Payosigadung membuat Abdurahman Sayuti seorang tokoh masyarakat Jambi angkat bicara.
Ia mengatakan, pemerintah seharusnya memiliki program-program pembinaan yang jelas, sehingga para PSK dapat keterampilan baru.
“Kalau sudah memiliki ketrampilan, tidak mungkin mereka kembali ke sana,” katanya.
Sayuti menambahkan, penutupan juga harus bersih jangan sampai ada yang beroperasi.
“Kalau ditutup ya tidak ada lagi kegiatan prostitusi di sana. Pemerintah jangan tanggung. Memang prosesnya berangsur-angsur tapi harus konsisten,” ungkap mantan Kepala Kementrian Agama Provinsi Jambi ini.
Sementara itu, Walikota Jambi Syarif Fasha sebelumnya mengatakan, menutup lokalisasi tidak semudah membalikkan telapak tangan, dan butuh proses.
“Itu kalau masih ada yang beroperasi satu dua ya wajar-wajar saja. Itu kan kucing-kucingan juga,” katanya.
Fasha menginstruksikan agar para PSK yang tertangkap itu dibina di panti sosial, dan jangan dipulangkan lebih dulu.
“Kita sudah anggarkan ditahun 2015 ini untuk Islamic Center. Tapi para pemilik tanah di sana memasang harga yang tinggi. Untuk sementara kita biarkan dulu, nanti akan kita bebaskan lahan di sana,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, Satpol PP bekerjasama dengan kepolisian, camat dan aparat setempat akan memberikan pengawasan rutin di wilayah itu.
“Pengawasan itu Satpol PP tidak harus nongkrong disana, tapi dalam seminggu itu ada beberapa kali kontrol di sana,” katanya.
Namun, apabila ada laporan tempat-tempat yang masih beroperasi, pihaknya harus mengambil tindakan cepat. “Tinggal adu bosan aja nanti. Kita yang bosan, atau mereka nanti,” katanya.