Seluruh Siswa Segala Tingkatan Dipulangkan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Langit di Kota Jambi diselimuti asap, Senin (26/10). Tampak pengguna jalan mengenakan

Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: ridwan

Laporan wartawan Tribun Rian

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Langit di Kota Jambi diselimuti asap, Senin (26/10). Tampak pengguna jalan mengenakan masker ketika jalankan rutinitas. Pihak sekolahpun memulangkan lebih awal siswa karena Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dinilai sangat berbahaya.

Pantauan Tribun, sekitar pukul 10.00 WIB siswa SMAN 4 Jambi dipulangkan lebih awal karena angka ISPU naik. "Terpaksa siswa kita pulangkan lebih awal karena kebijakan pemerintah kota setelah angka ISPU tinggi," ujar Kepsek SMAN 4 kota Jambi, Wirmanto kemarin.

Di tempat lain, kabut asap seakan tak menghentikan langkah penambang ketek di Tanggo Rajo, Ancol mencari nafkah. Mereka tetap beraktivitas menggunakan masker. "Meski kabut asap, kita harus tetap nambang. Kalau dak nambang, kita makan apo. Paling caronyo yo harus pake masker supaya tak terlalu banyak ngirup asap," ujar Asnan, satu di antara penambang ketek.

ISPU di Kota Jambi berdasarkan alat ukur AQMS P3ES di BLHD Provinsi Jambi, angka rerata 257. "Angka ISPU sangat tidak sehat," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi, via telepon.
Dari catatan AQMS, ISPU tertinggi terjadi pukul 08.30, angka 730 dan turun menjadi 471 sekitar pukul 10.00 dengan kategori berbahaya

"Kalau pagi hari ini memang belum normal ISPU nya. Normal itu pukul 15.00 yaitu 257, sesuai ketentuan. Namun tadi pagi kan kabutnya pekat, cuma setengah jam, lalu tipis lagi. Saat ini kabut asap masih fluktuatif, tergantung arah dan kelembaban angin," lanjut Rosmeli.

Setiap pagi selalu memberikan informasi ISPU ke pemkot. "Dan Pemkot menyebarkan info ke sekolah," katanya. Ia menambahkan, kerja alat ISPU di BLHD Provinsi tidak bekerja maksimal karena terganggu jadwal pemadaman listrik.
"Tadi saya juga sudah lapor ke Pak Gubernur, katanya disuruh pakai genset, namun menghidupkan genset juga butuh waktu. Lalu listrik sebentar padam, sebentar hidup, lalu padam lagi, makanya alat ISPU nggak bekerta maksimal, " ucap Rosmeli. (adi)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved