Ditemukan Enam Titik Panas di Kumpeh Jambi

Laporan wartawan Tribun Jaka Hendra Baittri

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Jambi dari Stasiun Klimatologi melalui alat konsentrasi Partikulat PM10 Jambi sejak pukul 00.30 Konsentrasi PM10 ada pada kategori berbahaya, Sabtu (24/10). Artinya berada di angka 700, 600, 500 dan 400 hingga pukul 09.00 WIB. Sedangkan dari alat AQMS P3ES di Kota Baru dari BLHD Provinsi ISPU rata-rata 210, kategori sangat tidak sehat.

Kepala BLHD Provinsi Jambi Rosmeli merilis, AQMS mencatat sejak pukul 01.00 dini hari ISPU berada di angka 316 yang berarti berada dalam kategori berbahaya. Angka tersebut naik setiap 30 menit menjadi 352, 384, 409, 428 dan pada puncaknya 660 pada pukul 7.00. Hingga pukul -8.00 masih berada di kategori berbahaya yaitu 631, selanjutnya tidak tercatat untuk pukul 08.30 adn 09.00, 11.00 dan 11.30 karena kesalahan teknis pada alat. Pada pukul 12.00 hingga 15.00 ISPU berada pada titik aman yaiitu di bawah angka 100.

Kondisi ni berbeda dengan ISPU hari sebelumnya yaitu 22-23 Oktober 2015, ISPU tercatat rata-rata 433 yaitu kategori berbahaya. Selama 11 jam Jumat (23/10) ISPU berada kategori berbahaya. Titik tertinggi terjadi pukul 03.30 yaitu pada angka 700 kategori berbahaya.

Dalam ISPU kemarin berada di angka berbahaya, Jambi turut menjadi salah satu Kota dengan ISPU berbahaya bersama Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, Kampar dan Pekan Baru. Semuanya berada di ISPU berbahaya diatas 300 dan 500an.

Kepala BMKG Jambi Nurangesti mengatakan, update terakhir hotspot atau titik panas pada pukul 16.00 nihil alias tidak terdapat titik panas di provinsi Jambi. Kalau pun ada, katanya berarti titik panas itu bisa saja tidak terbaca oleh satelit Terra dan Aqua.

Berbeda dengan pembaharuan titik panas ada pukul 05.00 pagi, terbaca ada 6 titik panas yang berada di tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Keenam titik panas itu berada di Kabupaten Muaro Jambi Kecamatan Kumpeh. (bai)