Efek Kabut Asap

Asap Bisa Memunculkan Penyakit Baru

Rumah Sakit selalu mempunyai bau yang khas. Ada bau obat dan pembersih lantai. Orang-orang berlalulalang

Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Fifi Suryani

Ia sempat menyebutkan contoh bagaimana industri di retterdam Belanda menyalurkan asap buangan karbon pabrik melalui pipa-pipa bawah tanah ke kebun petani. "Mutualisme banget kan," katanya.

Kalau hal ini dilakukan ia optimis udara akan bersih. "Sampai kiamat juga udara bakal bersih," katanya bersemangat.

Berbeda dengan Hamzah yang sudah mulai beraktivitas, Keyla (1,9) masih harus menginap di salah satu Rumah Sakit Swasta Jambi.

"Diare samo virus gara-gara asap," kata Koko, ayah Keyla.

Sudah sejak Senin Keyla harus merelakan jarum infus masuk ke pergelangan tangan kirinya. Semua ini berawal dari demam yang menyerang Keyla. Lalu apa saja yang dimakannya dimuntahkan dan mengalami mencret.

Ada pula Izza (3,5) yang terkena purpura henoch schein. Resi, ibu dari Izza menuturkan dokter mengatakan asal penyakit ini bisa dari konsumsi obat atau karena ISPA.

Penyakit ini katanya berawal dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

"Sebab Izza dakdo konsumsi obat," ungkapnya.

"Awalnya kena infeksi pernapasan karena asap. Terus ada virus yang masuk ke dalam tubuh dan bentuknya sama dengan sel di dalam darah. Jadi, sel-sel yang baik di tubuh juga dibaca sebagai virus dan dimakanlah sel yang mirip virus itu. Semacam kelainan sistem imun," terang Resi.

Dengan murung ia menjelaskan akibat yang mungkin bisa muncul karena penyakit ini. "Bisa sambung menyambung dari keluar bintik merah atau pecahnya pembuluh darah, terus kulit terlihat lebam dan membengkak. Selanjutnya ada radang sendi yang juga mengganggu ginjal, nah yang terakhir ini sayo takutnyo," ungkapnya.

Ia mengatakan penyakit ini hanya dapat muncul dari dua hal. "Antara ISPA atau dari vaksin, nah anak sayo dak ado di vaksin jadi penyebabnya otomatis karena ISPA dari abu asap," katanya.

Izzah mulai menampakkan gejala ini sejak Kamis. Namun, Juli baru merawat anak pertamanya ini Senin lalu. Cemas yang amat sangat menyelimutinya sampai saat ini.

Apalagi jenis penyakit ini terdengar mengerikan olehnya dan punya potensi menjadi penyakit kritis seperti gagal ginjal. Baginya harapan terbesar bahwa hal itu jangan sampai terjadi.

"Dak terbayang anak sekecil ini mengidap gagal ginjal," ungkapnya murung.

Kini Izza sudah membaik. "Namun, kemarin sempat mau timbul lagi sakitnya. Soalnya minggu kemarin semat main seharian di mall sambil nunggu ayahnya kerja," ungkapnya, pada Rabu (21/10)

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved