Sertifikasi Guru

Seharusnya Guru di Kota Jambi Bisa Lebih Bersabar

Terkait lambannya pencairan dana tunjangan sertifikasi untuk para guru di Kota Jambi, menurut Ketua

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Terkait lambannya pencairan dana tunjangan sertifikasi untuk para guru di Kota Jambi, menurut Ketua Komisi Empat DPRD Kota Jambi, Abdullah Thaif dana tersebut sebelumnya belum turun dari Kementrian pusat. Pihaknya sebelumnya sudah menemui langsung Kementrian pusat untuk menanyakan apa permasalahan hingga lambannya pengeluaran gaji tunjangan sertifikasi.

"Kalau sertifikasi itu bukannya telat, tapi memang dana itu belum turun, dana itu tidak bisa ditahan karena rekeningnya khusus. Kemarin kita juga sudah menemui kementrian dan kata mereka belum masuk," katanya.

Menurutnya, jumlah guru di Kota Jambi saat ini tidaklah sedikit. Karena dalam pencairan uang sertifikasi para guru dikelompokkan agar dalam pengiriman dana tersebut bisa lebih mudah.

"Guru banyak di Kota Jambi saat ini, jadi ada kelompok-kelompoknya untuk dikirim dan itu datanya harus lengkap dulu baru bisa dikirim," ujar Thaif saat dikonfirmasi via handphone, Jumat (28/8).

Ia juga mengatakan, untuk para guru saat ini jangan hanya mendesak pihak Pemerintah Kota Jambi khususnya Dinas Pendidikan. Karena memang dalam pencairan dana tersebut membutuhkan proses yang cukup rumit.

"Jangan hanya mendesak sertifikasi, sekarang itu dana sertifikasi telat karena itulah adanya. Karena harus melalui prosedur yang berlaku. Sejumlah guru yang sibuk meributkan uang sertifikasi apakah sudah benar atau tidak kegunaan uang itu. Jadi jangan sibuk desak, bersabarlah. Yang jelas pasti keluar," tegasnya.

Sementara itu, untuk dana TKD dan juga dana Kenaikan 6 persen guru yang juga masih belum dicair, pihaknya meminta para guru untuk lebih bersabar. Karena cukup banyak permasalahan yang harus diselesaikan.

"Harusnya lebih bersabar, karena untuk mencairkannya tersebut harus melalui prosedurnya melalui BKD Kota Jambi. Apa lagi ribuan guru yang mau dikasih. Ada beberapa guru yang telat memenuhi prosedurnya, itu kan menjadi kendala juga. Mereka tidak mungkin menahan dana itu karena ada rekening khusus. Jadi guru positif thinking karena kita sudah ngecek secara langsung," tuturnya.

Ia pun berharap dengan telatnya sejumlah dana yang akan diberikan kepada guru membuat para guru menjadi tidak profesional lagi dalam mengajar anak didiknya.

"Kita berharap guru yang mendapat sertifikasi maksimalah dalam bekerja, jangan sampai guru melakukan atau cara mengajarnya salah, apa lagi akhir2 ini guru cara mendidiknya sudah menyimpang. Kalau sudah dapat sertifikasi ya dibenah cara mengajarnya. Supaya dunia pendidikan Kota Jambi bisa lebih maju,"'kata Thaif.

Sementara itu, untuk Pemerintah Kota Jambi, khususnya Dinas Pendidikan Kota Jambi agar terus berupaya memberikan kinerja yang terbaik agar Kota Jambi mampu menjadi Kota Pendidikan.

"Dari Dinas Pendidikan mereka hanya memfasilitasi guru agar mempermudah akses. Jadi adanya beberapa dana ini, guru diharuskan ya semakin semangat. Harapan kita kota jambi bisa menjadi kota pendidikan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved