Kisah Tragis Angeline
Arwah Angeline Berteriak Kesakitan
Belasan guru berdiri di depan rumah Margriet CH Megawe, ibu angkat Angeline, di Jalan Sedap Malam, Sanur,
"Yang dibawa ke sini (kamar jenazah) adalah baju seragam merah dan putih untuk Angeline dan dari sekolah juga memberikan pakaian adat Bali untuk sembahyang. Karena dia ada di Bali dan diemban penguasa Bali (leluhur di Bali), makanya diberikan pakaian adat Bali," kata Ketut Ruta, kepala SD 12 Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (13/6/2015).
Ketut Ruta juga menyampaikan bahwa ritual pemberian baju untuk Angeline adalah sebagai bekal di alam kubur sesuai pemahaman dan kepercayaan Hindu.
Tujuannya agar Angeline nantinya dapat melanjutkan sekolah dan bisa melanjutkan hidupnya walaupun di alam lain.
"Karena dia masih sekolah maka kami memberikan baju merah dan putih agar di alam sana dia bisa mengikuti pendidikannya di sana dengan seragam yang diberikan dari sekolah," tambahnya.
Untuk ritual pemberian baju seragam dan pakaian adat ini dimulai dari melakukan persembahyangan di rumah Angeline untuk memohon penguasa di pura Bati Bolong yang letaknya di depan rumah Angeline, agar roh Angeline dekat dengan jasadnya supaya tidak terpisah.