Human Interest

Mengintip Rumah Penyelamat Kucing di Jambi

Ella Anggelina wanita kelahiran Koto Ranah Sumatera Barat ini mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HERI PRIHARTONO

Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ella Anggelina wanita kelahiran Koto Ranah Sumatera Barat ini mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan kucing jalanan yang terluka dan terlantar. Ia pun tak perduli anggapan orang tentang perilakunya, yang pasti ditemui di kediaman orang tuanya Marene Jumat (5/6), ia mengaku apa yang ia lakukan murni datang dari dalam hatinya dan membuatnya cukup bangga dapat melihat banyak kucing yang terselamatkan.

Rumah Penyelamat Kucing yang digagasnya ini berawal dari kecintaan Ella Anggelina terhadap kucing, yang diturunkan orang tuanya sejak ia masih kecil. Wanita yang mengajar di homescholling anak berkebutuhan khusus ini pun akhirnya mengenal warga negara asing dari Couch Surfing, (sebuah komunitas internasional bagi travelller yang ingin mengenal budaya negara lain).

Dari komunitas itulah, Ella berkenalan dengan turis USA Helga Lehman pada 2013 yang memberi ide dan inspirasi penyelamatan kucing. Sejak itu tekad Ella sudah bulat untuk menyelamatkan kucing jalanan yang terlantar di Jambi.

"Di Jambi banyak kucing terlantar, bahkan ada kucing baru lahir sudah dibuang," ujarnya.

Dukungan ke Ella pun mulai berdatangan meskipun kali pertama tak sebanyak saat ini, seperti Lyn Magiuer pemilik yayasan penyelamat hewan terlantar dunia, Nancy Napier pendiri pusat penyelamat kucing USA. Tak hanya dari masyarakat luar negeri, dukungan juga datang dari keluarga Ella mulai dari Suami hingga orang tuanya.

Perjuangan mendirikan rumah penyelamat kucing dengan anggota resmi yang sudah mencapai 100 orang ini bukanlah mudah menghadapi cemoohan orang disekitar, seperti dianggap buang-buang uang, dan dianggap orang gila.

Ella kerap membawa kucing mati ke rumahnya untuk dikuburkan, hal inilah yang terkadang menjadi bahan pembicaraan, namun Ella tak pernah peduli atau menanggapi. Untungnya saat ini sejak rumah kucing didirikan pada 2014, respon masyarakat sudah mulai positif.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved