Suku Anak Dalam

Rudi Syaf: Dinkes Mesti Dampingi Suku Anak Dalam

Puluhan Orang Rimba Suku Anak Dalam beberapa pekan terakhir mesti dilarikan ke Rumah Sakit

Penulis: bandot | Editor: Fifi Suryani
Kompas/Irma Tambunan
Betumpal (1,5), bayi dari kelompok Orang Rimba di wilayah Terab, Batanghari, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher, Jambi, Jumat (10/4). Perawat memberikan pengasapan. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Bandot Arywono

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Puluhan Orang Rimba Suku Anak Dalam beberapa pekan terakhir mesti dilarikan ke Rumah Sakit akibat kondisi kesehatannya terganggu. Sebanyak 26 orang rimba dari Bukit Dua Belas mesti menjalani perawatan di RS akibat kondisi kesehatan mereka terus menurun terserang penyakit.

Dalam sebulan terakhir, setidaknya tercatat ada 26 warga Suku Anak Dalam (SAD) yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Hamba Muara Bulian di Kabupaten Batanghari. Sebagian diantaranya terpaksa dibawa ke RSUD Raden Mattaher karena peralatan medis di RS Hamba tidak memadai untuk perawatan intensif.

Terkini masih ada enam bocah rimba yang masih harus menjalani perawatan di RSUD Raden Mattaher. Mereka yang masih dirawat diantaranya yakni Ngalam (7), Merulah (3), Mendelau (7), Merida yang berusia 3 bulan, Betukang (13), Betumpal (1) dan Betapa (2). Sebagian diantara mereka dirawat sejak Sabtu 11 April lalu.

Manajer Komunikasi KKI WARSI, Rudi Syaf satu diantara LSM yang selama ini menjadi pendamping Orang Rimba, minta agar pemerintah lebih pro aktif menjemput bola dan melakukan pendampingan memberikan pelayanan kesehatan para warga SAD ini.

"Seharusnya pihak pemerintah dalam hal ini Dinkes, lebih pro aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dan melakukan pendampingan," katanya.

Karena menurut Rudi lemahnya sosialisasi pelayanan dari dinas kesehatan, dalam upaya pendampingan dan menyakinkan para masyarakat suku anak dalam (SAD) agar berobat di puskesmas terdekat, dan Dinkes menurutnya perlu upaya pro aktif dari pemerintah agar tenaga kesehatan mereka terutama di Puskesmas-Puskesmas bisa turun melakukan pendampingan.

"Karena memang perlu waktu untuk meyakinkan masyarakat Orang Rimba ini untuk berobat ke Puskesmas saat mereka sakit," katanya.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) beberapa waktu yang lalu mengatakan dirinya telah menginstruksikan kepada Dinkes Provinsi untuk turun secara berkala melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan Orang Rimba. Menurutnya beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani Orang Rimba diantaranya menyiapkan agar kelompok Orang Rimba bisa menetap, pemerintah sebutnya bakal memfasilitasi pembuatan rumah, penyediaan air bersih dan prasarana lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved