Suku Anak Dalam

Ini Cara Pemuda Rimba di Jambi Melamar Calon Istrinya

Selasa (31/3) lalu, Tribun bersama rombongan ekspedisi dari Warsi Jambi melakukan perjalanan ke parkampungan Orang Rimba kelompok Kedudung Muda.

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Ini Cara Pemuda Rimba di Jambi Melamar Calon Istrinya
aldino/tribun jambi
Orang rimba yang mengadukan nasib ke Wagub Jambi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy Nurdin

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Selasa (31/3) lalu, Tribun bersama rombongan ekspedisi dari Warsi Jambi melakukan perjalanan ke parkampungan Orang Rimba kelompok Kedudung Muda.

Lokasinya berada tidak jauh dari Taman Nasional Bukit 12 di desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.

Disana terdapat beberapa kelompok orang rimba yang mulai membangun perkumpungan. Sejak beberapa tahun terakhir, mereka tidak lagi melangun (berpindah-pindah tempat.red). Untuk menuju lokasi, dari Kota Jambi tim menempuh waktu tujuh jam.

Lokasi perkampungannya pun berlokasi tak jauh dari perkampungan warga. Pada satu kesempataan, Tribun coba berbincang-bincang dengan Besemen, mangku paku alam, pimpinan kelompok kedudung mudo salah satu dari sekian banyak kelompok orang rimba.

Dalam perbincangan tersebut, mangku Basemen menceritakan tentang prosesi adat pernikahan bagi orang rimba. Prosesi ini tidak jauh beda dengan yang ada di kelompok orang rimba lainnya.

Seperti halnya masyarakat suku lainnya, orang rimba juga dikenal dengan masyarakat yang patuh dengan petuah adat. Bagi mereka, pernikahan merupakan suatu prosesi sakral.

Basemen menuturkan, dalam prosesi pernikahan pada orang rimba, harus mengutamakan keseimbangan. Yakni prosesi jual beli, namun sebelum ada persetujuan dari keduah belah pihak, pihak lelaki terlebih dahulu akan melakukan prosesi pelamaran.

Dalam bahasa Orang Rimba, prosesi pelamaran di sebut dengan "beindok semang", jika pada umumnya pihak keluarga atau yang diwakili orang tua lelaki melakukan pelamaran.

Namun, bagi orang rimba proses pelamaran justru dimulai oleh lelaki yang akan meminang calon mempelai perempuannya.

"Laki-laki yang nak meminang perempuan harus mendekati calon mertuanyo dulu," kata Basemen saat dibincangi Tribun, Rabu (1/4).

Calon suami harus beindok semang, yakni mengikuti semua yang diperintahkan orang tua si perempuan harus diikuti.

Biasanya, perintah yang dimaksud berupa pemenuhan kebutuhan seperti makanan, lauk hingga membuka kebun luas.

Basemen mengatakan, prosesi beindok semang ini bertujuan untuk menilai apakah calon suami si perempuan nantinya bertanggung jawab atau tidak.

"Calon mertua kita dan istri kita sewaktu itu bisa menilai anggaran yang bisa bertanggung jawab dengan perempuan kito," kata Basemen dengan logat yang bahasa indonesia sesekali bercampur bahasa rimba.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved