Prahara Partai Golkar

Ray Khawatir Fadli dan Fahri Ingin Konflik Golkar Tidak Selesai

Pimpinan DPR diminta tidak terlibat dalam kisruh dualisme kepengurusan yang dialami Partai Golkar‎.

Editor: Rahimin
ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -- Pimpinan DPR diminta tidak terlibat dalam kisruh dualisme kepengurusan yang dialami Partai Golkar‎.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (1/4/2015).

"Sebenarnya‎ dua pimpinan Fahri Hamzah dan Fadli Zon, tidak ada argumen cukup terlibat dalam kasus ini," kata Ray.

Dua pimpinan DPR tersebut, kata Ray, tidak perlu melakukan taf‎siran terhadap SK Menkumham. Apalagi menurut SK Menkumham, kepengurusan Agung Laksono telah sah memimpin Golkar.

"Atas dasar itu (SK Menkumham) seharusnya sudah tidak ada tafsiran. Disebut tidak demokratik atau soal administrasi," ujarnya.
Pasalnya, DPR sudah menggunakan saluran hak angket untuk mempertanyakan kebijakan Menkumham Yasonna Laoly jika dianggap tidak demokratis.

"‎Tapi perlu diingat hak angket tidak bisa menghalangi eksekusi. Pimpinan DPR tidak bisa menghalang-halangi. Kewajiban mereka mengikuti putusan itu," imbuhnya.

Ray malah khawatir kedua pimpinan DPR itu sengaja membiarkan konflik Golkar tidak terselesaikan. "Saya malah agak khawatir jangan-jangan Fadli Zon dan Fahri Hamzahmau kasus golkar berlarut-larut, karena Golkar akan terpuruk, dengan membiarkan mereka gontok-gontokkan," imbuhnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved