Suku Anak Dalam

Gubernur: "Hanya Butet Manurung yang Bisa"

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi orang rimba di Sungai Kemang, desa Olak Besar, kecamatan Batin XXIV,

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
www.sokola.org
Sepeda motor menjadi andalan Butet Manurung menjelajahi pedalaman hutan Jambi untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak suku Anak Dalam. Atas kegigihannya itu, Butet berhasil meraih penghargaan Ramon Magsaysay 2014. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi orang rimba di Sungai Kemang, desa Olak Besar, kecamatan Batin XXIV, Jambi, pada pekan lalu menawarkan beasiswa bagi anak orang rimba. Dirinya juga menginginkan ada guru yang bisa datang pada orang rimba untuk mengajar anak-anaknya.

Namun Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus mengaku kesulitan menemukan guru yang mau mengajar ke dalam kawasan orang rimba.

"Sebenarnya selama ini kita sudah lakukan itu, tetapi tidak gampang mencari guru yang mau bersama mereka (orang rimba)," katanya saat ditemui wartawan di kantor gubernur, Selasa (17/3).

Menurut HBA yang mau mengajar dan bisa mengikuti pola hidup orang rimba hanya Butet Manurung, yang sebelumnya bekerja untuk Warsi Jambi.

Dirinya juga mengatakan Pemerintah Jambi pernah menyiapkan sekolah untuk anak orang rimba di desa Pematang Kabau, kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

"Dulu banyak anak-anak orang rimba sekolah di situ. Keluar dari hutan, terserah jam berapa mereka masuk. Sampai sekolah masih telanjang bulat baru dikasih baju," katanya.

Mantan Bupati Sarolangun ini mengatakan pihak pemrov Jambi mendorong niat Mensos untuk memberikan pendidikan bagi orang rimba.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved