Batu Akik
Batu di Kerinci Itu, Satu Bukit dengan Aneka Warna dan Motif
Batu yang ditemukan tersebut lanjutnya, rata-rata sudah mengkristal. Ini terlihat saat disenter
Penulis: edijanuar | Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUNJAMBI.COM - Warga Kabupaten Kerinci, kembali dihebohkan dengan penemuan batu akik berkualitas tinggi. Kali ini, batu akik tersebut ditemukan di Desa Pungut Hilir, Kecamatan Air Hangat Timur. Ukurannya pun luar biasa dan memiliki aneka warna dan motif
Penemuan batu akik tersebut, hanya berjarak beberapa kilo dari lokasi penemuan giok di Desa Sungai Tutung. Menariknya lagi, batu akik yang ditemukan warga tersebut, tidak hanya berupa bongkahan saja, namun satu bukit diduga terbuat dari batu akik.
Sekretaris Desa Pungut Hilir, Aswardi, membenarkan adanya penemuan batu akik di desanya. "Lokasinya hanya 20 meter dari ujung desa kami. Baru ditemukan warga beberapa hari lalu," jelasnya.
Ditambahkan Aswardi, menariknya batu yang ditemukan tersebut jenisnya tidak hanya satu saja, namun di bukit tersebut ditemukan puluhan jenis batu akik, seperti giok, panca warna, sulaiman, dan beberapa batu yang mirip dengan solar aceh.
Batu yang ditemukan tersebut lanjutnya, rata-rata sudah mengkristal. Ini terlihat saat disenter. "Batu Bukit Pungut Hilir itu rata-rata tembus cahaya kalau disenter. Warnanya juga banyak," beber Aswardi.
Penemuan ini sebutnya, tidak sengaja dilakukan oleh masyarakat. Salah seorang warga yang ingin bekerja di ladang, terkejut melihat munculnya batu berwarna-warni di Bukit Pungut Hilir tersebut.
"Dalam dua hari ini, ada ratusan warga yang datang ke lokasi untuk mengambil batu tersebut. sejauh ini tidak ada larangan dari warga setempat, karena jumlah batunya sangat banyak," ungkap Aswardi.
Untuk diketahui, Kabupaten Kerinci saat ini mulai dikenal sebagai penghasil batu akik di Provinsi Jambi. bahkan batu yang berasal dari Kabupaten Kerinci, dicari oleh kolektor batu akik dari berbagai daerah.
Data yang didapat Tribun, ada beberapa daerah yang menjadi penghasil batu akik, diantaranya kawasan Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Desa Talang Kemulun, Kecamatan Danau Kerinci, Desa Sungai Tutung, Pungut, serta daerah hilir lainnya.
Sedangkan di daerah mudik, kualitas batu akik yang ditemukan juga tidak kalah bagusnya, seperti giok Sungai Bermas, Sulak, batu merah Sungai Betung, dan berbagai jenis batu yang ditemukan di Kayu Aro dan gunung Tujuh.
Menyadari besarnya potensi batu akik di Kabupaten Kerinci, pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan-Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM), akan melakukan pendataan.
Sejauh ini, beragam jenis batu akik berkualitas tersebar di wilayah kerinci. Seperti di Desa Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, terdapat 12 jenis batu akik langka yang diburu oleh kolektor, seperti batu lumut, badar lumur, pirus, dan jenis sungkai.
Di Kecamatan Air Hangat Timur, juga merupakan daerah penghasil batu akik. Bahkan baru-baru ini wilayah air hangat timur semakin terkenal dengan ditemukan bongkahan batu giok yang diprediksi seberat ratusan ton.
Di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, batu akiknya juga tidak kalah saing. Di wilayah ini terdapat batu akik yang disebut warga setempat batu batik. Ini karena warna dan coraknya yang menyerupai batik. Di Kecamatan Gunung Kerinci, juga terdapat batu akik kualitas super, diantaranya giok Sungai Bermas, dan Batu merah di Sungai Betung.
Demikian di Kayu Aro dan Kecamatan Gunung Tujuh, dimana terdapat batu akik langka yang tidak bisa dijumpai di daerah lain, salah satunya batu gunung tujuh, yang bisa menyimpan cahaya sehingga terlihat terang dimalam hari. Batu ini terdiri dari beberapa warna, diantarnya merah, hijau, dan putih.
"Petugas kita sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan. Dengan adanya data di lapangan, kita berharap potensi yang ada ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ungkap Kadis Perindag-ESDM Kerinci, H Letmi Hendri.
Untuk memfasilitasi pengerajin dan kolektor batu di Kabupaten Kerinci, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM), juga akan melaksanakan pameran dan bazar batu akik.
Saat ini, ribuan pengerajin batu yang mulai menjamur di Kerinci, sudah didata dan dikumpulkan, yang nantinya diminta ikut berpartisipasi dalam kegiatan bazar dan pameran batu tersebut.
"Ini jelas menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi di sektor pengerajin batu akik. Makanya, untuk memfasilitasi para pengerajin tersebut, kita akan mengadakan pameran dan bazar batu akik di kerinci,"ungkapnya.
Dari kerajinan batu akik ini sebutnya, sudah mampu mengurangi pengangguran dengan terserapnya tenaga kerja. "Pengangguran berkurang, dan perputaran uang di kerinci juga bertambah besar," jelasnya.
Pada anggaran perubahan, Letmi mengaku akan menyediakan post bantuan untuk pengerajin batu di kerinci. Dimana setiap pengerajin akan mendapatkan peralatan lengkap, seperti alat asah dan alat pemotong.
"Kita juga akan berupaya melakukan pengujian. Selama ini, memang banyak informasi bahwa batu Kerinci juga bermanfaat bagi kesehatan. Tentunya, penelitian ini bekerjasama dengan istansi terkait,"tuturnya.
Selain itu, agar keberadaan batu akik ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, Letmi meminta kepada masyarakat, untuk tidak menjualnya dalam bentuk bahan mentah, namun dijual setelah di olah. (ejapriyugo)
