Perburuan Liar Rangkong
Polhut TNKS Intai Pemburu Liar
Polisi Kehutanan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), bekerjasama dengan Tim Pelestarian Harimau Sumatera (PHS), masih melakukan
Penulis: edijanuar | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Polisi Kehutanan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), bekerjasama dengan Tim Pelestarian Harimau Sumatera (PHS), masih melakukan pengintaian terhadap pelaku perburuan liar burung enggang (Rangkong) dikawasan TNKS.
Kepala Seksi Wilayah I Balai Besar TNKS, Agusman, mengatakan satu minggu lalu ada informasi yang menyebutkan sekitar lima orang pemburu Rangkong masuk kedalam hutan melalui Muara Emat dan Pangkalan Jambu.
"Kita masih melakukan pengintaian. Memang ada pemburu yang masuk ke hutan, namun kita kesulitan menemukan mereka, lantaran banyaknya pintu keluar yang bisa dilewati,"terang Agusman, Jumat (20/6).
Untuk mengantisipasi terjadinya perburuan Rangkong dan satwa lainnya di kawasan TNKS, petugas terus melaksanakan patroli. "Pelaku perburuan itu rata-rata berasal dari luar Kerinci," katanya.
Agusman menjelaskan, pada 2013 lalu lalu ada penangkapan yang dilakukan di Muara Emat. Sedangkan 2014 ini, dua pelaku berhasil ditangkap oleh petugas TNKS di Bungo. "Sekarang kasus di Bungo sedang diproses oleh polisi disana (Polres.red)," bebernya.
Selain di Muara Emat dan Bungo, juga ada informasi perburuan Enggang diwilayah Masgo. Namun saat petugas bergerak kesana untuk melakukan penangkapan, ternyata pelakunya sudah tidak ada lagi.
Sementara itu, informasi yang didapat Tribun, pemburu liar mengincar burung enggang karena harganya yang selangit. Setidaknya 40 ekor burung enggan setiap minggunya mati karena ditembak oleh pemburu liar yang beraksi didalam kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Diduga pemburu ini dimodali oleh pengusaha besar yang ada di luar Provinsi Jambi. Hasil buruan tersebut dijual keluar negeri dengan harga jutaan rupiah untuk setiap paruhnya.
Ironisnya, para pemburu liar hanya Enggang atau Rangkong gading saja. Jika enggang jenis lain tertembak, tidak diambil dan dibiarkan begitu saja menjadi bangkai.