Jelang Ujian Nasional

Ujian Nasional SMP di Merangin Serempak Paket B

TRIBUNJAMBI.COM - 5.445 siswa SMP di Kabupaten Merangin yang dipastikan ikut ujian nasional (UN)

Penulis: Herupitra | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI/KURNIA PRASTOWO ADI
Seorang siswa sebuah SMA di Kota Jambi sedang fokus mengerjakan soal ujian nasional, Senin (14/4) 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heru Pitra

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - 5.445 siswa SMP di Kabupaten Merangin yang dipastikan ikut ujian nasional (UN) yang diselenggarakan serentak pada 5-8 Mei mendatang.

 Hal ini dikatakan Kadis Pendidikan Merangin, Akhmad Bastari melalui Kasi SMP, Cecep Arken. Katanya, UN tingkat SMP digelar selama empat hari. Mata pelajaran yang diuji adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.

 "Untuk SMP dan MTs hanya ada empat mata pelajaran. Ditambah materi pelajaran yang lain," ujarnya.

 Dijelaskan Cecep, sekolah penyelenggara UN berjumlah 66 tempat. Rinciannya, SMP sebanyak 50 sekolah dan MTs sebanyak 26 madrasah. Untuk sistem pengawasan ujian menggunakan sistim silang.

 "Dari 5.445 peserta UN, ada 60 sekolah penyelenggaraan ujian dan pengawasan menggunakan sistem silang antar guru yang dinilai masih efektif," katanya.

 Utuk nilai kelulusan siswa sama denghan tingkat SMA yakni, 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai rapor. "Setiap mata pelajaran UN nilai rata-rata minimal 5,5 dan dibantu nilai rapor sekolah," ujarnya lagi.

 "Kita berharap pelaksanaan UN siswa lulus seratus persen. Tidak kalah pentingnya mutu dan kualitas pendidikan siswa," sambungnya.

 Sedangkan siswa SMPLB, pada yahun ini belum diikutkan ujian. Soalnya, belum memiliki siswa kelas tiga. "Untuk siswa SAD ikut UN dan ujian paket B, kita belum rekap berapa jumlahnya. Dalam waktu dekat ini jumlah peserta dapat diketahui," ia menjelaskan.

 Sementara itu, pihaknya mencatat sebanyak 211 siswa akan mengikuti ujian paket B. Pesertanya dari sanggar kegiatan belajar (SKB) dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Pesertanya dinominasi pendidikan di bawah nauangan kementerian agama, seperti dari pondok pesantren.

 "Dari sejumlah peserta ujian paket, siswa dari pontren mendominasi. Soalnya, syarat penyelenggaraan ujian di setiap madrasah minimal 20 peserta. Sat ini belum tahu berapa tempat penyelenggaraan ujian," kata Cecep.

 Sedangkan waktu ujian, katanya, dilaksanakan serentak UN. Yang membedakan cuma waktu pelaksanannya."Saat ujian juga diawasi oleh pengawas silang yang dinilai masih efektif," ujarnya.

 
 Cecep menjelaskan, peserta ujian paket dibandingkan tahun sebelumnya cukup meningkat. Ini menunjukkan partisipasi masyarakat mengentaskan buta aksara, buta pengetahuan dasar, maupun dalam rangka meningkatkan potensi yang dimiliki cukup tinggi di dunia pendidikan.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved