Tari Rantak Kudo Beraksi di Bertam

Tarian Khas Rentak Kudo dari Daerah Rawang Kabupaten Kerinci menghentak keluarga Koto Renah dan Kota Keras Kerinci

Penulis: Hendri Dunan | Editor: Deddy Rachmawan

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN – Tarian Khas Rentak Kudo dari Daerah Rawang Kabupaten Kerinci menghentak keluarga Koto Renah dan Kota Keras Kerinci di Desa Bertam Muara Jambi. Tari Rentak Kudo sengaja di hadirkan untuk mengisi acara halal bi halal kerukunan Keluarga Kota Renah dan Koto Keras di Jambi.
Guna mengisi kegiatan halal bi halal kerukunan keluarga Koto Renah dan Koto Keras Kerinci, pengurus ormas HKKKR dan KK Kota Jambi mengisinya dengan kesenian tradisional Kerinci dari Hamparan Rawang, yakni Rentak Kudo.
Acara yang diadakan di Desa Bertam ini dibuka secara resmi itu dikemas dalam kegiatan kerukunan sederhana. Dimana tamu yang berasal dari Desa Koto Renah dan Koto Keras turut diundang dalam kegiatan itu. Lebih kurang 300 undangan dan anak-anak muda dari Desa Koto Renah dan Koto Keras di Jambi yang hadir.
Fitrah, S.Kom selaku ketua paniti mengatakan bahwa tujuan didatangkannya kesenian Rentak Kudo pada acara halal bi halal itu agar masyarakat yang sudah puluhan tahun diperantuan tidaklupa akan tanah kampung dan budaya daerahnya.
“Setelah sekian tahun di perantuan, kita ingin budaya dan tradisi daerah tidak dilupakan. Maka kita isilah dengan kesenian rentak kudo,”ujar Fitrah, Minggu (1/9).
Hal senada juga disampaikan oleh Ir Johardi, selaku ketua paguyuban Kota Rena dan Koto Keras Kerinci ini. Bahkan dalam penyambutan dan penyampaianya dirinya sengaja menggunakan bahasa Kerinci dari Koto Renah dan Koto Keras.
“Meskipun kita di tanah rantau, tapi tetap harus menjaga kesenian dan budaya daerah kita untuk tidak pudar,”pintanya.
Johardi juga mengajak agar warga keturunan atau warga Koto Renah dan Koto Keras yang ada di Jambi ikut bergabung dalam wadah paguyuban ini. Tujuanya untuk saling bersilahturahmi dan menguatkan hubungan kekeluargaan. Sehingga bila ada kegiatan atau kesusahan dapat dibantu secara bersama-sama.
Untuk mengisi dan memeriahkan kegiatan halal bi halal itu pun, panitia memberikan door prize kepada tamu undangan.
Hadir dalam acara itu, mantan Walikota Sungai Penuh, Ir Akmal Thayib, Rina Rusdi anak mantan Bupati Kerinci, dan Bahtarudi SPd. Ketiganya merupakan warga pemegang KTP Koto Renah dan Koto Keras. Dan ketiganya juga dikabarkan berencana untuk ikut bertarung dalam Pemilu 2014 mendatang.
Usai acara yang diisi dengan tausiyah oleh Ustad Nahri SPd, acara dilanjutk dan dengan makan siang. Setelah itu, barulah kesenian rentak kudo beraksi. Para tamu dari dan pengurus serta anggota pagyuban Kota Renah dan Koto Keras pun langsung beraksi.
Alunan suara khas dari penyanyi yang khusus didatangkan dari warga kerinci yang ada di Sarolangun dan Unja pun semakin menghangatkan suasana. Meskipun hanya di iringi oleh organ, namun, tidak mengurangi kesakralan tarian Rentak Kudo ini. Sebab, ada salah satu penari yang tiba-tiba kesurupan.
“Tarian ini memang bisa membuat kerasukan. Tapi kita bersyukur ini hanya terjadi satu orang saja,”ujar Fitrah selaku ketua panitia.
Mendapati ada yang kesurupan, tokoh masyarakat kerinci yang telah disiapkan pun segera melakukan upaya penyadaran. Sehingga acara dapat terus dilanjutkan.
Fitrah menuturkan sekilas tentang Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci/ (Kota Sungai Penuh), Jambi yang banyak diminati kalangan masayakat di Kabupaten Kerinci.
Tarian ini dikenal sebagai "Rentak Kudo" karena gerakannya yang menghentak-hentak seperti kuda. Tarian ini ditarikan di dalam perayaan yang dianggap sangat sakral oleh masyarakat Kerinci.
Tari Rantak Kudo dimainkan dengan diiringi alat musik gendang dan di iringi oleh nyayian yang berisi pantun-pantun. Para penari terdiri dari pria dan wanita yang menari dengan gerakan yang khas, yaitu kombinasi dari gerakan silat "langkah tigo" ("Langkah Tiga") dan tari.
Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran kemenyan tradisional upacara ritual yang membuat penari semakin khidmat dalam geraknya, bahkan kadang-kadang ada di antara penari yang mengalami kesurupan. (Dun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved