Tiga Tahun Bertahan Baru Raup Untung
KESABARAN Awi kini berbuah hasil. Awi merupakan pengusaha kursi roda dan furniture bekas di kawasan Simpang Bata, Pasar Jambi,
Penulis: Andi | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - KESABARAN Awi kini berbuah hasil. Awi merupakan pengusaha kursi roda dan furniture bekas di kawasan Simpang Bata, Pasar Jambi, tepatnya di depan kampus STEMIK, Jambi. Ia baru bisa bernafas lega dan meraup untung setelah tahun ketiga dalam usaha barunya ini.
Saat ditemui Tribun, Kamis (11/7) siang, Awi terlihat sibuk melayani dua pembeli. Dengan ramah, dia menjelaskan beberapa produk yang ditanyakan oleh pembeli.
Ada kursi roda, kursi putar, meja makan, springbed dan beberapa produk lainnya. Namun, dia masih belum beruntung, meski sudah bertanya panjang lebar. Ternyata pembeli itu mengurungkan niatnya dan batal membeli. "Belum rezeki," katanya singkat mengawali pembicaraan Tribun bersamanya.
Secara kebetulan juga, siang itu agak sepi pembeli. Tribun pun lebih leluasa bertanya bagaimana dia memulai usahanya itu.
"Usaha ini baru dirintis 3 tahun lalu. Alhamdulillah hasilnya kini sudah lumayan," kata pria 43 tahun ini.
"Ya minimal untuk keperluan sehari-hari, belanja anak, menyekolahkannya serta sesekali mengajak keluarga liburan, masih bisa dilakukan. Tapi kalu lebih dari itu ya, belum lah," sambungnya.
Sebelum usaha ini dijalankannya, pekerjaan yang dilakoninya serabutan. Awi pernah membuka usaha warung makan, bengkel, agen buah hingga membuka kos-kosan.
"Naik turun, kadang berhasil kadang bangkrut. Dan yang paling lama bertahan, ya usaha ini," katanya.
Dia bercerita, awal ketertarikannya pada usaha ini karena iseng melihat usaha tetangganya."Saya perhatikan usaha tetangga itu cukup lumayan prospeknya. Makanya sama istri saya coba usulkan, ternyata istri menyetujuinya. Dan mulailah kami memesan barang ini," tuturnya.
Dia mengaku di awal tahun pembukaan, banyak modal yang tersedot dan kurang peminat. Wajar saja, pelanggan masih banyak yang belum tahu. "Tahun ke dua sudah stabil. Dan tahun ketiga ini sudah lumayan. Pelanggan sudah tahu toko ini," sebutnya.
Awi menerangkan, untuk harga penjualan yang dia tawarkan, jauh lebih murah dibandingkan harga baru. Apalagi, barang itu meski bekas, masih terlihat bagus. "Kursi roda saya memasang harga dari Rp 500 ribu sampai Rp 1,1 juta. Harga ini cukup terjangkau," katanya.
Sementara springbed harga dipatok dari Rp.250 ribu hingga Rp 3,5 juta. "Springbed ada kelasnya, kelas 1 sampai 3," tuturnya. Dia mengaku, saat memasuki awal Ramadan dan jelang puasa, ada beberapa jenis furniture yang penjualannya signifikan. Di antaranya springbed dan meja makan set.
"Seperti tadi pagi, banyak yang nanyakan springbed dan meja makan. Wajarlah, kan mau Lebaran," katanya. Kini dengan usaha baru yang ditekuninya beserta istri, Awi sudah bisa bernapas lega. Tiga anaknya yang sudah kuliah, SMA dan SD bisa disekolahkannya tanpa harus memikirkan sumber biaya yang akan dicari.
Untuk mendapatkan itu semua, bukanlah perkara mudah. Awi harus dituntut sabar serta terus berusaha hingga membuahkan hasil.
"Pekerjaan ini adalah menunggu. Kadang memang membosankan. Disinilah kita dilatih bagaimana harus sabar. Dan hasil dari kesabaran itu ternyata memang ada. Alhamdulillah," tutupnya.