Sakit Jiwa
Masih Banyak Orang Gila Berkeliaran di Bungo
TRIBUNJAMBI.COM - Dijelaskan Kadis Sosnaker Transmigrasi dan Penanggulangan Bencana Daerah Bungo
Penulis: Muzakkir | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Dijelaskan Kadis Sosnaker Transmigrasi dan Penanggulangan Bencana Daerah Bungo, HR Tomyy Usman, di Bungo memang masih tinggi keberadaan orang gila.
Terlebih orang gila yang berkeliaran dijalanan. Sampai saat ini, kita telah memulangkan lebih dari 15 orang gila yang berasal dari kabupaten dan provinsi tetangga. Seperti dari Damasraya, Bangko, Sarolangun dan dari daerah Jawa.
"Semuanya sudah kita kembalikan kepada keluarganya masing-masing. Sebenarnya besar keinginan kita untuk mengantarkan mereka langsung ke rumah sakit umum. Tetapi prosedurnya harus melalui persetujuan dari keluarga pasien," ujarnya.
Dikatakannya lagi, saat ini, pihaknya berupaya menjadikan Bungo bebas dari orang gila dan pasung.
"Kita sudah punya tim khusus untuk memantau orang gila yang ada di Kota Bungo ini. Pada setiap hari mereka selalu bergerak untuk mencari orang gila tersebut. Baik yang ada di pasar, maupun yang ada didusun-dusun," Tommy menjelaskan.
Tommy berharap, jika masyarakat masih menemukan orang gila bergeliaran di jalanan, atau tahu keberadaan orang gila yang dipasung di rumah, bisa langsung menghubungi pihaknya.
Soal masih banyaknya orang gila berkeliaran di Kota Bungo, Tommy mengakui saat ini memang ada dua orang gila yang belum dieksekusi. Sebab, kedua orang tersebut masih punya keluarga. Keluarganya tidak mengizinkan untuk dibawa ke Jambi.
"Kata keluarganya mereka mau menyembuhkan sendiri. Sebab kedua orang tersebut tidak mengganggu ketenangan orang lain dan tidak menyakiti dirinya sendiri. Tapi bila mereka sudah membuat onar maka akan segera kita eksekusi juga," pungkasnya.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Dijelaskan Kadis Sosnaker Transmigrasi dan Penanggulangan Bencana Daerah Bungo, HR Tomyy Usman, di Bungo memang masih tinggi keberadaan orang gila.
Terlebih orang gila yang berkeliaran dijalanan. Sampai saat ini, kita telah memulangkan lebih dari 15 orang gila yang berasal dari kabupaten dan provinsi tetangga. Seperti dari Damasraya, Bangko, Sarolangun dan dari daerah Jawa.
"Semuanya sudah kita kembalikan kepada keluarganya masing-masing. Sebenarnya besar keinginan kita untuk mengantarkan mereka langsung ke rumah sakit umum. Tetapi prosedurnya harus melalui persetujuan dari keluarga pasien," ujarnya.
Dikatakannya lagi, saat ini, pihaknya berupaya menjadikan Bungo bebas dari orang gila dan pasung.
"Kita sudah punya tim khusus untuk memantau orang gila yang ada di Kota Bungo ini. Pada setiap hari mereka selalu bergerak untuk mencari orang gila tersebut. Baik yang ada di pasar, maupun yang ada didusun-dusun," Tommy menjelaskan.
Tommy berharap, jika masyarakat masih menemukan orang gila bergeliaran di jalanan, atau tahu keberadaan orang gila yang dipasung di rumah, bisa langsung menghubungi pihaknya.
Soal masih banyaknya orang gila berkeliaran di Kota Bungo, Tommy mengakui saat ini memang ada dua orang gila yang belum dieksekusi. Sebab, kedua orang tersebut masih punya keluarga. Keluarganya tidak mengizinkan untuk dibawa ke Jambi.
"Kata keluarganya mereka mau menyembuhkan sendiri. Sebab kedua orang tersebut tidak mengganggu ketenangan orang lain dan tidak menyakiti dirinya sendiri. Tapi bila mereka sudah membuat onar maka akan segera kita eksekusi juga," pungkasnya.
Berita Terkait