Skandal Nazaruddin

Menufandu Bantah Terima 1 Juta Dolar AS dari Nazaruddin

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Dubes Indonesia untuk Kolombia Michael Menufandu menyebut tudingan kepadanya tak lebih dari gosip murahan.

Editor: Deddy Rachmawan


JAKARTA, TRIBUNJAMBI.COM  -
  Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Michael Menufandu menyebut tudingan kubu M Nazaruddin soal dirinya yang sempat ditawari dan bahkan menerima uang senilai 1 juta dolar AS tak lebih dari sekedar gosip murahan.

"Itu murahan. Tidak ada kerjaan. Itu tidak benar," ujarnya usai menjalani pemeriksaan di depan Komite Etik KPK, Jakarta, Senin (19/9/2011).

Menurut Menufandu, tudingan itu sengaja diciptakan untuk menjelek-jelekkan nama dan citranya. "Itu dibuat cerita untuk menjelekkan saya. Yang benar ya tidak ada. Tidak ada tawar menawar,"
katanya.

Menufandu pun menampik menghilangkan bukti keterlibatan beberapa pihak dalam kasus-kasus korupsi proyek APBN dan khususnya pembangunan Wisma Atlet yang berupa compact disc (CD) dan flashdisk dari tas kecil hitam milik Nazaruddin.

Menurut Menufandu, tas Nazar tersebut hanya terdapat empat buah handphone, uang, jam tangan dan satu flashdisk. Namun Menufandu mengaku tak mengetahui materi flashdisk tersebut. Pasalnya, flashdisk itu tak pernah dibukanya.

Menufandu sendiri berani menjamin kebenaran keterangan yang disampaikannya ini. Dia berani menjamin tas Nazar tak berisi CD. Menurut Menufandu, selain dirinya, ada beberapa saksi yang turut menghadiri penggelaran isi tas Nazaruddin tersebut.

"Itu (tas) dibuka di kantor Duta Bsar dan diperiksa KPK. Ada 25 staf yang menyaksikan di situ. Ada Tim dari jakarta. Saya punya home staf 5 orang. Saya punya lokal staf itu ada 11. Kemudian tim dari Jakarta itu 12 orang," paparnya.

Perwakilan kubu Nazaruddin sendiri, kata Menufandu, tak ikut melihat isi-isi tas tersebut saat dikeluarkan dari habitatnya. Hari ini Menufandu diperiksa oleh Komite Etik KPK. Menufandu mengaku dicecar beberapa pertanyaan seputar fungsi tugasnya selaku Duta Besar dan
perananya dalam penangkapan dan pemulangan Nazaruddin di Kolombia dan
ke tanah air.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved