Skandal Nazaruddin
Nazir, dari Sopir Jadi Direksi Perusahaan Nazaruddin
TRIBUNJAMBI.COM - Selain membawa pulang M Nazaruddin, tim penjemput juga membawa tiga orang yang mendampingi Nazaruddin di Kolombia.
Editor:
Rahimin
JAKARTA,TRIBUNJAMBI.COM - Selain membawa pulang M Nazaruddin, tim penjemput juga membawa tiga orang yang mendampingi Nazaruddin di Kolombia. Mereka adalah istrinya Neneng Sri Wahyuni, sepupu Nazaruddin Nazir Rahmat dan temannya warga Singapura Eng Kian Liem.
Nazir Rahmat awalnya diduga M Nasir yang tak lain kakak kandung M Nazaruddin. Sehingga, M Nasir yang juga anggota DPR RI dari Partai Demokrat pontang-panting membantah dirinya ikut ditangkap di Kolombia.
Siapa sebenarnya Nazir Rahmat? "Nazir Rahmat itu sepupu Nazaruddin," ujar sumber Tribunnews.com.
Tribunnews.com berhasil mendapatkan fotocopy KTP Nazir Rahmat. Ia adalah pria kelahiran Medan 7 April 1977. Namun Nazir sekarang tinggal di Pekanbaru. Dia juga memiliki KTP dari Kota Pekanbaru.
Sumber Tribunnews.com menceriterakan, Nazir itu awalnya adalah seorang sopir taksi di Pekanbaru. Lalu ia diajak Nazaruddin bergabung ke pabrik pengolahan CPO yang ia beli yakni PT Inti Karya Plasma Pratama (IKPP) yang dibeli Juli 2010.
Berawal dari sopir, lalu Nazir dipercaya menjadi orang penting untuk mengelola pabrik tersebut. "Rencananya Nazir Rahmat mau diangkat oleh Nazaruddin menjadi direksi di PT IKPP," terang sumber Tribunnews.
Nazir Rahmat awalnya diduga M Nasir yang tak lain kakak kandung M Nazaruddin. Sehingga, M Nasir yang juga anggota DPR RI dari Partai Demokrat pontang-panting membantah dirinya ikut ditangkap di Kolombia.
Siapa sebenarnya Nazir Rahmat? "Nazir Rahmat itu sepupu Nazaruddin," ujar sumber Tribunnews.com.
Tribunnews.com berhasil mendapatkan fotocopy KTP Nazir Rahmat. Ia adalah pria kelahiran Medan 7 April 1977. Namun Nazir sekarang tinggal di Pekanbaru. Dia juga memiliki KTP dari Kota Pekanbaru.
Sumber Tribunnews.com menceriterakan, Nazir itu awalnya adalah seorang sopir taksi di Pekanbaru. Lalu ia diajak Nazaruddin bergabung ke pabrik pengolahan CPO yang ia beli yakni PT Inti Karya Plasma Pratama (IKPP) yang dibeli Juli 2010.
Berawal dari sopir, lalu Nazir dipercaya menjadi orang penting untuk mengelola pabrik tersebut. "Rencananya Nazir Rahmat mau diangkat oleh Nazaruddin menjadi direksi di PT IKPP," terang sumber Tribunnews.