Skandal Nazaruddin
Anas Merasa bak Dilempari Kotoran
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memilih enggan menampakkan batang hidungnya.
Dalam kicauannya, Anas terlihat ikhlas menerima segala tudingan miring yang dialamatkan kepadanya dan istri. Mengilhami tabiat tanah, Anas mengaku akan menjadikan tudingan miring itu sebagai alat "membesarkan" dirinya.
"Tabiat tanah adalah menjadikan lemparan kotoran sebagai pupuk penyubur. Setiap kita disarankan belajar tabiat tanah. Salam," tulis anas dalam akun twitternya, Sabtu (16/7/2011).
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menggelar acara tasyakuran khitanan dua anaknya Akmal Naseery dan Aqeel Najih Enayat, Sabtu (16/7). Gelaran acara itu disatukan dengan syukuran ulang tahun Anas yang ke 42 yang jatuh pada 15 Agustus.
Sayangnya, acara syukuran ini tertutup bagi wartawan yang telah berdatangan ke kediaman Anas sejak pagi hari tadi. Alasannya, acara ini bukan acara umum untuk publik.
Menurut seorang penjaga di kediaman Anas yang tak diketahui namanya, mantan anggota KPU itu enggan menemui wartawan di kediamannya hari ini. "Ini acara bukan untuk umum. Ini acara keluarga, Bapak nggak mau diwawancarai," ujarnya.
Dijelaskan si penjaga, acara syukuran yang berlangsung pagi hingga siang hari ini hanya dikhususkan bagi sanak saudara dan tetangga di sekitar kediaman Anas. Sementara di malam harinya, acara dikhususkan bagi para petinggi Demokrat yang merupakan kolega Anas.
Pantauan Tribun, sanak saudara, kerabat, dan tetangga Anas telah berdatangan silih berganti ke rumah Anas. Salah seorang penjaga lainnya bahkan sempat "mengusir" wartawan dari kursi tamu yang disediakan di halaman rumah Anas. Untuk diketahui, Anas, akhir-akhir ini memang kerap menjadi sasaran empuk tudingan miring.(*)