Pengakuan Tentara Wanita Korut, Hampir Setiap Malam Dirudapaksa Tidur di Atas 'Matras' Karung Beras
TRIBUNJAMBI.COM - Ingin mendapatkan makanan hangat, semangat patriotik akan tanah air, dan meneruskan
TRIBUNJAMBI.COM - Ingin mendapatkan makanan hangat, semangat patriotik akan tanah air, dan meneruskan jejak keluarga.
Itulah motivasi Lee So Yeon bergabung dengan Angkatan Bersenjata Korea Utara ( Korut) awal dekade 90-an. Tidak hanya dia.
Ribuan perempuan dari seluruh Korut juga melakukan hal serupa tatkala negeri tersebut dilanda kelaparan parah.
Awalnya, So Yeon menikmati statusnya sebagai prajurit di negara dengan kekuatan militer terbesar nomor empat di dunia tersebut.
Baca: Kisah Pembelot Wanita Korut jadi Pemuas Nafsu, Komandan Minta Dilayani: Kami Seperti Mainan
Apalagi, mereka mendapat pengering rambut. Meski tidak bisa digunakan setiap hari karena sering listrik padam.
Namun, petaka muncul ketika dia mulai memasuki bulan keenam dari masa dinasnya. Siklus menstruasinya terhenti diakibatkan lingkungan yang sangat keras, dan kurangnya makanan yang diberikan.
"Namun, kami sangat bersyukur karena jika kami haid, situasinya akan lebih buruk," kata So Yeon dalam wawancaranya dengan BBC Selasa (21/11/2017).
Baca: 26 Sekolah dan Madrasah di Kabupaten Batanghari, Unjuk Karya Praktik
Perempuan yang kini berusia 41 tahun itu melanjutkan, ada dua kendala terbesar yang dialaminya ketika bertugas.
Yang pertama, sebagai perempuan, mereka tidak mendapatkan fasilitas yang layak. Matras tempat mereka tidur terbuat dari karung beras.
Baca: Ini Tanggapan Kadis LH Batanghari Soal Terbakarnya Bak Seller Minyak Ilegal yang Berada di Tahura
Akibatnya, ketika mereka berkeringat cukup banyak sehabis berlatih, keringatnya tidak akan terserap.
"Itu sangat tidak nyaman," kata So Yeon yang merupakan putri dari profesor di universitas di Korut tersebut.
Kemudian, mereka tidak bisa mandi dengan cukup karena tidak memiliki air cukup.
So Yeon bercerita, pernah suatu ketika Korut memasang selang yang terhubung dengan sebuah mata air di pegunungan.
Baca: Ombudsman Jambi Sebut, 2 Kabupaten di Jambi Ini, Rawan Penyimpangan Dana Desa
Ketika selang itu dikucurkan ke kamar mandi perempuan, mereka mendapati air itu penuh dengan kodok serta ular.
Belum lagi perkosaan yang dilakukan komandannya hampir setiap malam.