Kades di Sarolangun Nyaris Jadi Korban Penipuan, Pelaku Manfaatkan Berita Media Online
Dugaan percobaan penipuan kembali terjadi di Kabupaten Sarolangun. Seorang kepala desa nyaris jadi korban.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Kades di Sarolangun Nyaris Jadi Korban Penipuan, Pelaku Manfaatkan Berita Media Online
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Dugaan percobaan penipuan kembali terjadi di Kabupaten Sarolangun. Seorang kepala desa nyaris jadi korban.
Ada banyak modus yang dilakukan pelaku penipuan. Kali ini pelaku beraksi dengan berkedok sebagai pejabat.
Modus itu digunakannya untuk meminta sejumlah uang terlebih pada calon korban yang terkena masalah hukum.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres AKBP Dadan Wiralaksana melalui Kasat Reskrim, Polres Sarolangun Iptu Bagus Faria.
Kata Bagus, penipuan tersebut bisa terjadi bagi siapapun masyarakat di Kabupaten Sarolangun.
Baca: 45 Anggota SMB Ditangkap, Ini yang Diminta Pangdam II Sriwijaya untuk Pengeroyok TNI
Baca: 9 Tahun Sebarkan Semangat Cinta Tanah Air Lewat Ekonomi
Baca: Bupati Romi Akui Tanjab Timur Tertinggal Soal Infrastruktur
Baca: BPN Tanjab Timur Targetkan Penerbitan 9.000 Sertifikat Tanah Tahun Ini
Baca: TERUNGKAP, SMB Pelaku Pengeroyokan TNI, Banyak Lakukan Kejahatan di Tanjab Barat, Tebo, Batanghari
Jika ada orang tak dikenal meminta uang namun mengatasnamakan pejabat, makelar atau apapun, baik itu dari Pemda maupun Polri jangan mudah percaya.
"Jangan mudah percaya karena itu penipuan silakan laporkan ke Polres atau Polsek," kata Iptu Bagus.
Sasaran penipuan tersebut masyarakat ataupun pejabat yang sedang tersangkut dengan permasalahan hukum.
Menurutnya, aksi pelaku penipuan ini baru saja terjadi pada Kamis (18/7) dan yang menjadi target seorang kepala desa. Beruntung kades tersebut tidak mudah percaya dan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Pelaku yang diperkirakan berjumlah dua orang itu beraksi menggunakan telpon genggam dan menggunakan dua nomor handpone berbeda.
"Dia mengaku- ngaku sebagai ajudan dan pimpinan. Terus meminta uang dengan menakut-nakuti. Pelaku melihat calon korban melalui pemberitaan di media cetak, online maupun medsos," katanya.
"Via telp saja mereka melakukan aksi," ujarnya.
Atas kejadian ini dan dilakukan penyelidikan, diketahui pelaku berada di Sulawesi Selatan dan Bogor Jawa Barat.
"Kita masih dalami juga karena posisi mereka di luar jambi," katanya.