Kemarau, Harga Cabai di Pasar Jambi Melonjak Hingga 100 Ribu
Sejak sepekan terakhir harga cabai merah di Kota Jambi melonjak hingga mencapai Rp80 ribu bahkan Rp100 ribu per kilonya.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Kemarau, Harga Cabai di Pasar Jambi Melonjak Hingga 100 Ribu
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Sejak sepekan terakhir harga cabai merah di Kota Jambi melonjak hingga mencapai Rp80 ribu bahkan Rp100 ribu per kilonya. Kenaikan ini terjadi karena pasokan dari distributor berkurang akibat musim kemarau.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrain Kota Jambi, Komari mengatakan bahwa kenaikan paling signifikan terjadi di Pasar Aurduri harga cabai tembus diangka Rp100 ribu per kilogramnya. Sementara untuk dipasar lain harganya juga melonjak namun masih terkontrol.
Seperti di Pasar Angso Duo, cabai merah besar mengalami kenaikan harga dari Rp 64.000 menjadi Rp 66.000. Sementara cabai merah keriting mengalami kenaikan harga dari Rp 66.000 menjadi Rp 68.000, dan cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dari Rp70.000 menjadi Rp75.000.
“Ini akibat dari musim kemarau, juga pengaruh akibat beberapa petani di Jawa belum waktu panen,” katanya.
Baca: Kades Kedotan Bantah Penyataan Kadisbunak Muarojambi Soal Kambing Tak Diurus
Baca: Di Depan Dewan, Bupati Syahirsah Beberkan Nilai RAPBD 2020 dan Belanja Daerah
Baca: Ini Jadwal Keberangkatan CHJ Kabupaten Kerinci ke Mekkah
Baca: Bupati Batanghari Tolak Surat Silaturahmi PT DMP, Buntut Penutupan Saluran Pembuangan Limbah
Baca: 274 Ribu Warga Jambi Miskin, BPS Sebut Jumlah Penduduk Miskin Menurun
Kata Komari, beberapa pedagang di Pasar Aurduri menjual cabai merah dengan harga Rp100 ribu per kilogramnya, cabai rawit hijau Rp90 ribu per kilogramnya, cabai keriting Rp70 ribu per kilogramnya.
“Tadi sudah kita cek sekaligus kita menata bangunan pasar di sana,” katanya.
Kata Komari, Kota Jambi masih bergantung dengan daerah lain untuk memasok cabai. Beberapa daerah produsen cabai di antaranya adalah Pulau Jawa dan Sumatra Barat. Biasanya produsen memasok cabai hingga 25 ton per hari.
“Kini paling 10 ton, 15 ton saja sulit dalam sehari, karena pasokan juga kurang,” ujarnya.
Sementara untuk produsen lokal, ada yang berasal Kumpeh, namun kini juga pasokannya tersendat. Jika dalam keadaan normal, cabai Kumpeh bisa memasok sebesar 1 ton.
Kata dia, kenaikan harga cabai disebabkan karena minimnya pasokan yang terus berkurang dan akibat kemarau kali ini. Kondisi tanaman para petani mengering terdampak kemarau.
Yuyun, pedagang sayuran memprediksi harga cabai akan terus melambung jika musim kemarau terus berlangsung. Bahkan stok cabai merah di sejumlah pedagang langka sejak kemarin padahal banyak pembeli untuk kebutuhan hajatan.
“Bukan cuma cabai, kalau kemarau gini sayuran juga biasanya ikut naik,” pungkasnya.