Deretan Fakta Mengejutkan Ketegangan AS & Iran, Drone Ditembak hingga Trump Perintahkan Serangan!

semakin panas setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan sanksi bagi para petinggi baik sipil maupun komandan Garda Revolusi.

Editor: Tommy Kurniawan
SALON.COM
Deretan Fakta Mengejutkan Ketegangan AS & Iran, Drone Ditembak hingga Trump Perintahkan Serangan! 

Namun juga keprihatinan dari negara besar seperti Rusia yang menyebut AS sudah melakukan tindakan yang gegabah.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan tujuh fakta menarik ketegangan antara Iran dan AS yang sudah membuat dunia begitu khawatir.

1. Berawal dari Drone Milik AS yang Ditembak Jatuh Iran

Ketegangan sepekan terakhir bermula ketika Garda Revolusi Iran mengklaim mereka menembak jatuh drone pengintai RQ-4A Global Hawk pada Rabu pekan lalu (19/6/2019).

Lokasi jatuhnya drone yang bisa terbang setinggi 60.000 kaki itu menjadi perdebatan dengan baik AS maupun Iran sama-sama mengklaim koordinat.

Teheran menyatakan, drone yang ditembak itu ditemukan sekitar enam kilometer dalam wilayah mereka.

Baca: Hal Tak Terduga Vanessa Angel Saat bebas Lusa, Langsung Nyalon Perawatan Tubuh, Padahal Sempat Sakit

Baca: Perntayaan Tak Terduga Jokowi Terkait Putusan Sengketa Hasil Pilpres di MK: Rakyat Sudah Berbicara!

Baca: TUGAS Berbahaya Sersan Badri di Kandang GAM, Prajurit Kopassus yang Nyamar Jadi Pedagang Durian

Baca: Bawa Kayu Tanpa Dokumen, Terdakwa Ari Wibowo Dituntut Jaksa 2,5 Tahun Penjara

Sementara Pentagon menyatakan drone itu jatuh di perairan internasional di atas Selat Hormuz.

Komandan Garda Revolusi Hossein Salami mengatakan, penembakan drone itu menjadi pesan bahwa Iran akan mempertahankan perbatasannya.

 "Kami menegaskan tidak ingin berperang tetapi kami siap merespon setiap pernyataan perang," kata Salami seperti dikutip kantor berita Tasnim.

2. Trump Perintahkan Serangan namun Batal

Setelah kabar drone yang dijatuhkan Iran itu menyebar, Trump dilaporkan langsung memerintahkan serangan militer sebagai balasan dengan jet tempur diterbangkan, dan kapal perang berada di lokasi.

Namun dalam pernyataan di Twitter, Trump mengatakan dia membatalkan serangan itu 10 menit sebelum dieksekusi karena mendapat laporan bakal ada 150 korban tewas.

Sebagai gantinya, dia dikabarkan memerintahkan serangan siber yang menyasar sistem rudal serta memata-matai jaringan pendukung.

Namun, Iran menyebut upaya itu gagal.

New York Times yang mengutip sumber pejabat anonim memberitakan, pesawat sudah diperintahkan terbang dengan kapal perang telah berada di posisi.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved