Tak Terima Cincin Emas Dirampas, Nenek 72 Tahun Kejar Copet , Tapi Justru Pencopet yang Tewas
Mbah Klumpuk, warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah patut diapresiasi karena aksinya mengejar copet.
TRIBUNJAMBI.COM - Mbah Klumpuk, warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah patut diapresiasi karena aksinya mengejar copet.
mengaku aksinya mengejar copet yang mencoba membawa kabur cincin emas tersebut merupakan spontanitas.
Nenek 72 tahun tak mempedulikan keselamatan dirinya, demi mendapatkancincin emas yang diambil copet.

"Saya spontan gondeli (berpegangan) besi belakang sepeda motor dia. Saya inisiatif sendiri.
Awalnya sempat takut, tapi ya sudah yang penting cincin saya kembali," cerita Mbah Klumpuk dengan didampingi suaminya, Waliman saat ditemui Kompas.com di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).
Perempuan lanjut usia ini mengatakan, aksi penipuan yang menimpa dirinya bukan yang pertama kali.
Sebelumnya, Mbah Klumpuk pernah tertipu orang tak dikenal pada saat ia akan membeli kerbau di daerah Kartasura.
"Kaki saya diinjak orang yang belum pernah saya kenal itu.
Dia bertanya kepada saya, 'Mbah kamu mau beli kerbau bawa uang berapa'," kata Mbah Klumpuk menirukan ucapan pria itu.
Secara tidak sadar, Mbah Klumpuk pun mengeluarkan uang yang dia bawa untuk membeli kerbau dan menyerahkannya kepada pria tersebut.
"Katanya mau dihitungkan. Setelah dihitung, uangnya dikembalikan lagi kepada saya. Orang itu kemudian pergi jauh.
Saya lihat uangnya sudah berubah menjadi kertas semen," kenang Mbah Klumpuk.
Modus cari tempat semedi
Aksi penipuan kembali dialami Mbah Klumpuk.
Kali ini modusnya berbeda.