Berita Nasional
Mahfud MD Sanjung Keponakannya yang Jadi Saksi dari Kubu 02 di MK: Bisa Jadi Politikus Besar
Mahfud MD Sanjung Keponakannya yang Jadi Saksi dari Kubu 02 di MK: Bisa Jadi Politikus Besar
Mahfud MD Sanjung Keponakannya yang Jadi Saksi dari Kubu 02 di MK: Bisa Jadi Politikus Besar
TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memberikan pujiannya kepada sang keponakan yang jadi saksi dari pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hairul Anas.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti tampak dalam program 'Fakta' tvOne bertajuk 'Menanti Putusan Mahkamah Konstitusi', Senin (24/6/2019).
Dalam tayangan tersebut, Mahfud MD memberikan pujian tersebut meskipun dia mengkritik kesaksian Hairul Anas yang dinilainya sangat mentah.
Baca: Ngaku Terbatas ke Kubu Prabowo, Ferdinand Sebut Demokrat Lebih Intens Berkomunikasi ke Kubu Jokowi
Baca: Pria Ini Gantung Diri karena Depresi Akibat Penyakit Dideritanya, hingga Beberapa Kali Operasi
Baca: Sambut Pendaratan Citilink di Bandara Muara Bungo, Mashuri: Ini Momen Bersejarah
Baca: Kubu Prabowo-Sandi akan Melakukan Hal Ini Setelah Sidang MK Diumumkan, BPN Singgung Kekalahan
Hal ini berawal dari pembawa acara 'Fakta' tvOne yang meminta Mahfud MD memberikan tanggapannya atas keponakannya yang menjadi saksi dari 02.
"Hairul Anas, iya. Sangat pintar," kata Mahfud MD langsung memberikan pujiannya pada sang keponakan.
Namun, Mahfud juga langsung memberikan kritikannya atas pemaparan sang keponakan di dalam sidang sengketa Pilpres.
"Tapi materi kesaksiannya sejak awal saya anggap sangat mentah," ujarnya.
"Pertama soal situng, dia mengatakan situng. Lah kok ngakses situng dari robot? Kamu (pembawa acara) saja bisa akses situng, ngakses itu boleh," sambung Mahfud.
Sementara itu, ada juga 3 hal pernyataannya yang menurut Mahfud masih sangat mentah.
"Dia mengatakan, itu waktu saya ikut pelatihan diberitahu bahwa di dalam demokrasi itu curang biasa. Lah bilang begitu kan biasa wong di buku-buku banyak," jelas Mahfud.
"Kecurangan itu biasa terjadi, asal tidak melatih orang untuk curang. Dan itu kan tidak melatih hanya bercerita, hati-hati loh dmokrasi itu biasa curang, kamu jangan curang."
"Yang kedua bilang pejabat, yang ketiga bilang golput," lanjutnya.
Baca: Sah Dapat Kursi Ketua DPRD, Golkar Merangin Masih Tunggu Keputusan KPU
Baca: Direncanakan Pakai Sistem e-Voting, Pilkades Serentak di Kerinci Dijadwalkan September 2019
Baca: BPN Prabowo-Sandi Yakin Sudah Buktikan Dugaan Kecurangan Pilpres 2019 di MK, Apa Saja Itu?
Baca: Pemenang Pileg di Kerinci, Gerindra Belum Ajukan Nama Bakal Ketua DPRD, Masih Tunggu Putusan MK

Mahfud menilai, Hairul Anas justru terbalik terkait persoalan golput ini.
Mahfud menjelaskan, TKN justru berkampanye agar tidak ada orang yang golput dalam Pilpres.
Baca: Sindiran Bambang Widjojanto ke Mahfud MD dan Hamdan Zoelva: Seahli Apapun, Mereka Cuma Penonton
Baca: Sering Berantem Dengan Pasangan, Simak Pasangan Zodiak yang Sering Tak Akur!
"Karena apa? Hasil survei anak milenial itu pada umumnya tidak akan milih. Tetapi ketika di tanya kalau Anda milih akan milih siapa, 73 persen itu memilih Jokowi," terang Mahfud.
"Berarti kalau golput, rugi Jokowi. Oleh sebab itu berkampanye waktu itu. Semua jangan golput, gunakan hak pilih," imbuhnya.